Sebanyak 44,5% warga DKI Jakarta pernah terinfeksi virus corona Covid-19. Hal tersebut sebagaimana terlihat dari hasil survei serologi yang dilakukan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Lembaga Eijkman, dan CDC Indonesia.
Dilihat berdasarkan kelompok umurnya, warga Jakarta berusia 30-39 tahun paling banyak terpapar corona, yakni 49,2%. Di kelompok usia 40-49 tahun, ada 49% responden yang pernah terinfeksi corona.
Kemudian, warga Jakarta berusia 50-59 tahun yang pernah terinfeksi corona mencapai 47,8%. Sebanyak 43,1% warga Jakarta berusia di atas 60 tahun juga pernah terinfeksi virus tersebut.
Warga Jakarta berusia 15-29 tahun yang pernah terinfeksi corona sebesar 41,2%. Di usia 5-14 tahun, ada 40,1% warga Ibu Kota yang telah terinfeksi corona. Sedangkan, jumlahnya mencapai 31,8% di kelompok umur 1-4 tahun.
Sementara berdasarkan wilayahnya, warga Jakarta yang bermukim di wilayah kumuh lebih banyak yang terinfeksi corona, yakni 48,4%. Hanya 37,5% warga Jakarta di wilayah tak kumuh yang pernah terinfeksi virus tersebut.
Lebih lanjut, sebanyak 62,9% warga Jakarta yang pernah terinfeksi corona tidak bergejala. Sedangkan, 86,1% warga Ibu Kota yang terinfeksi corona tidak terdeteksi.
(Baca: DKI Jakarta Sumbang 58,9% Kasus Sembuh Harian Covid-19)
Survei bertajuk "Prevalensi Antibodi Positif SARS CoV-2 di DKI Jakarta" tersebut dilakukan terhadap 4.919 sampel pada 15-31 Maret 2021. Survei tersebut dilakukan untuk mengukur respons imun terhadap suatu antigen dari sediaan darah seseorang.
Teknik deteksi antibodi corona yang digunakan dalam survei ini adalah tes tetracore-luminex. Seluruh indikator mempunyai relative standard error sebesar 2,3-6,9%, kecuali prevalensi kelompok umur 1-4 tahun (10,8%).