Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, skor pola pangan harapan (PPH) Indonesia sebesar 86,3 pada 2020. Skor tersebut turun 1,82% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 87.9.
PPH merupakan indikator untuk mengukur kualitas konsumsi pangan masyarakat. Jika skor PPH semakin mendekati 100, maka konsumsi pangan masyarakat makin beragam dan bergizi seimbang.
Berdasarkan provinsi, Yogyakarta memiliki skor PPH tertinggi secara nasional pada tahun lalu, yakni 94,3. Jumlah konsumsi energi di Kota Pelajar mencapai 2.147 kkal per kapita setiap hari (kkal/kap/hari) atau 102,2% dari angka kecukupan energi (AKE) yang sebesar 2.100 kkal/kap/hari.
Bali berada di posisi kedua lantaran memiliki skor PPH sebesar 91,6. Konsumsi energi di Bali tercatat sebesar 2.293 kkal/kap/hari atau 109,2% dari AKE.
Setelahnya ada Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan skor PPH mencapai 91,3. Konsumsi energi di NTB sebesar 2.242 kkal/kap/hari atau 106,7% dari AKE.
Adapun, Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki skor PPH terendah pada tahun lalu, yakni 67,9. Konsumsi energi di provinsi tersebut hanyalah sebesar 1.948 kkal/kap/hari atau 92,8% dari AKE.
(Baca: Sebanyak 8,34% Penduduk Indonesia Kekurangan Pangan pada 2020)