Pemerintah tengah menambah pasokan obat-obatan untuk perawatan pasien Covid-19 secara bertahap. Sekurangnya ada delapan jenis obat yang akan ditambah suplainya hingga akhir Juli 2021.
Saat ini kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah menghitung kebutuhan menurut proporsi tingkat keparahan dan jumlah obat untuk satu siklus pengobatan per pasien selama 10 hari.
Data Kemenkes, total stok multivitamin yang paling tinggi. Hingga akhir Juli 2021, diperkirakan total stoknya mencapai 65,24 juta paket pengobatan. Sementara kebutuhan multivitamin diperkirakan sebanyak 17,15 juta paket.
Perhitungan kebutuhan tersebut berdasarkan proporsi tingkat keparahan. Di samping juga pada jumlah obat yang diperlukan untuk satu siklus pengobatan per pasien yang rata-rata selama 10 hari.
Selanjutnya Azythromcyin yang total stoknya diprediksi 11,21 juta paket, sementara kebutuhannya diestimasikan 1,5 juta paket.
Remdesivir, iv immunoglobulin (IVIg), serta tocilizumab (Actemra) menjadi obat perawatan Covid-19 yang banyak dicari. Kebutuhan Remdesivir diperkirakan sebanyak 1,65 juta paket, IVIg sebanyak 1,2 juta paket, dan tocilizumab sebanyak 60.162 paket.
Pemerintah hanya dapat memasok remdesivir, IVIg, dan tocilizumab di bawah jumlah permintaan hingga akhir Juli 2021. Sebab ketiganya harus diimpor dari sejumlah negara, seperti Tiongkok, India, dan Bangladesh.
(Baca: Daftar Harga Tertinggi Obat Terapi Covid-19)