Ada 856 Ribu Kasus TBC di Indonesia pada 2024, Menyerang Anak sampai Lansia

Layanan konsumen & Kesehatan

Premium

Akbar Ridwan 15/10/2025 18:21 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada 856.420 kasus tuberkulosis (TBC) yang ditemukan di Indonesia pada 2024. Kasusnya ditemukan di kelompok usia anak sampai lansia.

Distribusi Kasus Tuberkulosis/TBC di Indonesia Berdasarkan Kelompok Umur (2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Ada 856 Ribu Kasus TBC di Indonesia pada 2024, Menyerang Anak sampai Lansia”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Distribusi Kasus Tuberkulosis/TBC di Indonesia Berdasarkan Kelompok Umur (2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada 856.420 kasus tuberkulosis (TBC) yang ditemukan di Indonesia pada 2024.

Temuannya bertambah sekitar 4% dibanding tahun 2023 yang berjumlah 821.200 kasus.

(Baca: Angka Kematian Akibat TBC di Indonesia dalam Sedekade)

Dari seluruh kasus TBC yang ditemukan di Indonesia pada 2024, mayoritas atau 16,2% terjadi pada anak usia 0-14 tahun.

Namun, TBC juga menyerang kelompok usia lainnya, termasuk kelompok lanjut usia (lansia) seperti terlihat pada grafik.

"Jumlah kasus tertinggi dilaporkan dari provinsi dengan jumlah penduduk yang besar, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah," kata Kemenkes dalam Profil Kesehatan Indonesia 2024.

Kemenkes juga menemukan, TBC lebih banyak diderita laki-laki ketimbang perempuan.

"Secara nasional, jumlah kasus pada laki-laki sebesar 57,9% dan 42,1% pada perempuan," kata Kemenkes.

(Baca: Rokok Jadi Faktor Risiko TBC Terbesar di Indonesia)

Editor : Adi Ahdiat