Rokok Jadi Faktor Risiko TBC Terbesar di Indonesia

Layanan konsumen & Kesehatan

Premium

Erlina Fury Santika 09/05/2025 14:30 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut data WHO, terdapat sedikitnya lima faktor risiko penyakit tuberkulosis atau TBC di Indonesia. Merokok urutan paling atas.

Estimasi Jumlah Kasus Tuberkulosis/TBC Menurut 5 Faktor Risiko di Indonesia (2023)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Rokok Jadi Faktor Risiko TBC Terbesar di Indonesia ”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Estimasi Jumlah Kasus Tuberkulosis/TBC Menurut 5 Faktor Risiko di Indonesia (2023)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut data World Health Organization (WHO), terdapat sedikitnya lima faktor risiko penyakit tuberkulosis atau TBC di Indonesia.

Terbesar adalah rokok, dengan estimasi kasus hingga 147 ribu kasus. Sebab angka estimasi, WHO memberi interval ketidakpastian antara 41 ibu-319 ribu kasus.

Kedua adalah kekurangan gizi dengan estimasi 84 ribu kasus. Adapun rentang ketidakpasitannya 56 ribu-117 ribu kasus.

Ketiga, diabetes, sebesar 32 ribu kasus. Interval ketidakpastian dari faktor risiko ini mencapai 12 ribu-64 ribu kasus.

HIV menyusul di posisi keempat dengan estimasi hingga 23 ribu kasus. Interval ketidakpastiannya sebesar 8,8 ribu-43 ribu kasus.

Kelima, gangguan penggunaan alkohol sebesar 16 ribu kasus. Interval ketidakpastiannya tercatat sebesar 5,2 ribu-33 ribu kasus.

WHO melaporkan, terdapat 8,2 juta orang di seluruh dunia yang didiagnosis tuberkulosis (TB) pada 2023, meningkat 9,3% dibanding 2022 yang jumlahnya 7,5 juta kasus.

Indonesia menjadi negara penyumbang kasus TBC terbesar kedua, dengan proporsi 10% dari total kasus TBC global.

Editor : Erlina Fury Santika