Berdasarkan riset Counterpoint, inisiatif pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di sektor layanan kesehatan paling menonjol dibandingkan sektor lain pada 2025.
Ini karena kota-kota terkemuka di dunia telah beralih ke AI untuk menyediakan metode yang lebih akurat dan efisien demi meningkatkan kesejahteraan penduduk.
Di sektor kesehatan, ada 320 inisiatif AI yang dianalisis. Pemanfaatan AI untuk rumah sakit dan klinik pintar mendominasi, yakni mencapai 34%.
Menurut Counterpoint, hal itu karena kota-kota AI di dunia menyadari perlunya digitalisasi dan mengotomatisasi fungsi layanan kesehatan.
“Sebagai contoh, pusat panggilan Rumah Sakit Ewha Woman’s University di Seoul (Korea Selatan) telah memperkenalkan chatbot AI masuk dan keluar yang digunakan untuk mengonfirmasi, membatalkan, atau mengubah reservasi secara instan dan tersedia 24/7,” demikian Counterpoint, Rabu (3/9/2025).
Berikut inisiatif AI pada layanan kesehatan yang paling populer di kota-kota global pada 2025:
- Rumah sakit/klinik pintar: 34%
- Deteksi kanker: 12%
- Diagnosis umum: 8%
- Penemuan obat: 6%
- Perawatan lansia: 6%
- Pencitraan: 6%
- Pembedahan: 4%
- Peningkatan pengobatan: 3%
- Keperawatan: 3%
- Deteksi penyakit jantung: 2%
- Lainnya: 16%
“Dalam hal pemimpin global, Seoul adalah yang terdepan dalam inisiatif AI layanan kesehatan, diikuti oleh Singapura dan Madrid (Spanyol),” kata Counterpoint.
(Baca: Singapura, Negara Asia Timur yang Paling Siap Adopsi AI)