Kasus Covid-19 kembali meroket di Singapura sejak akhir November hingga awal Desember 2023.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Singapura, pekan ke-47 kalender epidemiological week (epi-week) atau rentang 19-25 November 2023 tembus 22.094 kasus.
Selanjutnya, pekan 48 epi-week atau rentang 26 November-2 Desember 2023 meningkat menjadi 32.035 kasus.
Pekan berikutnya, 49, atau 3-9 Desember 2023 membubung hingga 56.043 kasus. Angka ini melonjak hingga 75% dari perhitungan pekan sebelumnya.
Melansir Channel News Asia yang diwartakan The Hindu, rata-rata pasien rawat inap akibat Covid-19 setiap hari pun meningkat, dari 225 menjadi 350 kasus per hari.
Tak hanya itu, rata-rata kasus harian di unit perawatan intensif meningkat dari empat menjadi sembilan kasus. Sebagian besar kasus terinfeksi oleh varian JN.1, subvarian dari BA.2.86.
"Berdasarkan data internasional dan lokal yang tersedia, saat ini tidak ada indikasi jelas bahwa BA.2.86 atau JN.1 lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar," kata Kementerian Kesehatan Singapura.
Atas meroketnya kasus itu, Kementerian Kesehatan Singapura sangat menganjurkan masyarakatnya untuk menggunakan masker di tempat ramai meski tidak dalam keadaan sakit, terutama di dalam ruangan atau saat mengunjungi pihak yang rentan.
Selain itu, orang-orang yang dalam kondisi tidak sehat dengan gejala infeksi saluran pernapasan akut pun harus tinggal di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain. Langkah ini dilakukan guna mencegah ledakan perawatan di rumah sakit, sebab yang diprioritaskan hanya untuk keadaan darurat dan mengancam keselamatan.
(Baca juga: Covid-19 Singapura Meroket Jadi 22 Ribu Kasus per November 2023)