Kementerian Pertanian mencatat produksi kangkung di Maluku Utara pada tahun 2024 sebesar 2076.37 ton. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 24.69% dibandingkan tahun sebelumnya. Secara historis, produksi kangkung di Maluku Utara mengalami fluktuasi. Penurunan ini mengakhiri tren positif yang terlihat pada tahun 2023. Produksi tahun 2024 lebih rendah dibandingkan rata-rata produksi 3 tahun terakhir (2144.1 ton) dan 5 tahun terakhir (2096.3 ton).
Secara persentase, penurunan produksi kangkung di Maluku Utara pada tahun 2024 lebih besar dibandingkan rata-rata penurunan dalam 5 tahun terakhir. Kenaikan produksi tertinggi tercatat pada tahun 2019, yakni sebesar 793.36%. Sementara itu, penurunan terendah terjadi pada tahun 2018 dengan -84.13%.
(Baca: Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Level Rp. 16.659,4 per Dolar AS (Rabu, 26 November 2025))
Di tingkat pulau Maluku, Maluku Utara menduduki peringkat ke-2 dalam produksi kangkung pada tahun 2024. Secara nasional, Maluku Utara berada di peringkat ke-30. Dibandingkan provinsi lain di pulau yang sama, nilai produksi Maluku Utara terpaut sedikit dengan provinsi lain yang berada di pulau yang sama.
Kenaikan produksi kangkung tertinggi dalam data historis terjadi pada tahun 2019. Sedangkan penurunan terdalam terjadi pada tahun 2018. Anomali terjadi pada tahun 2015 dimana terjadi kenaikan yang signifikan sebesar 468.17% dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, produksi kangkung di Maluku Utara pada tahun 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, namun masih berada di atas rata-rata produksi beberapa tahun terakhir. Peringkat produksi di tingkat pulau dan nasional pun mengalami sedikit penurunan.
Papua
Papua menempati peringkat ke-27 secara nasional dengan produksi kangkung mencapai 2578.52 ton. Meski masih unggul dalam produksi kangkung dibandingkan beberapa provinsi lainnya, namun Papua mengalami penurunan produksi sebesar 64.21%. Penurunan ini menjadi yang terdalam dibandingkan wilayah lainnya. Hal ini menunjukkan adanya tantangan dalam menjaga stabilitas produksi kangkung di wilayah Papua. Dibandingkan dengan wilayah Maluku Utara, Papua memiliki produksi lebih tinggi, namun mengalami penurunan lebih drastis.
(Baca: Harga Daging Ayam Ras Segar di Pasar Modern Periode Desember 2024-2025)
Bengkulu
Bengkulu berada di peringkat ke-28 secara nasional dengan total produksi kangkung sebesar 2406.7 ton. Provinsi ini mengalami penurunan produksi sebesar 13.98%. Meskipun mengalami penurunan, posisinya di tingkat nasional hanya terpaut satu tingkat di bawah Papua. Penurunan ini perlu menjadi perhatian agar Bengkulu dapat mempertahankan posisinya dalam produksi kangkung nasional.
Papua Barat Daya
Papua Barat Daya menempati peringkat ke-29 dengan produksi kangkung tercatat sebesar 2207.64 ton. Wilayah ini mengalami pertumbuhan signifikan mencapai 18.81%. Peningkatan ini menempatkan Papua Barat Daya sebagai wilayah dengan perkembangan produksi yang cukup baik. Pertumbuhan ini menunjukkan potensi besar wilayah ini dalam meningkatkan kontribusinya terhadap produksi kangkung nasional.
Sulawesi Barat
Dengan produksi kangkung sebesar 1876.43 ton, Sulawesi Barat menduduki peringkat ke-31 secara nasional. Terjadi penurunan produksi sebesar 5.61% di wilayah ini. Meskipun demikian, angka ini menunjukkan bahwa Sulawesi Barat memiliki potensi untuk meningkatkan produksi kangkung di masa depan. Dibandingkan dengan wilayah Maluku Utara, angka ini menunjukkan selisih yang tidak terlalu besar.
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Bangka Belitung menempati urutan ke-32 secara nasional, dengan total produksi kangkung sebesar 1633.98 ton. Tercatat adanya penurunan produksi sebesar 6.15%. Meskipun kecil, namun angka ini harus menjadi perhatian, agar tidak terus mengalami penurunan di masa depan.
Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah berada di posisi ke-33 secara nasional dengan total produksi kangkung sebesar 1477.08 ton. Wilayah ini tercatat mengalami penurunan produksi yang cukup signifikan sebesar 28.95%. Kondisi ini menunjukkan bahwa Kalimantan Tengah perlu berupaya keras untuk meningkatkan kembali produksi kangkung di wilayahnya. Penurunan ini menjadi yang tertinggi kedua, setelah Papua.