Hasil survei yang berjudul Kepatuhan Masyarakat pada Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat menunjukkan responden paling sulit memenuhi kebutuhan alat kesehatan penunjang. Alat kesehatan ini mencakup oksimeter, tabung oksigen, nebulizer, dan lain sebagainya.
Rinciannya sebanyak 34,1% responden Pulau Jawa-Bali dan 24% luar Jawa-Bali kesulitan memenuhi kebutuhan alat kesehatan penunjang tersebut.
(Baca: BPS: Mobilitas Masyarakat Berkurang Selama PPKM Darurat)
Kemudian, sebanyak 20,6% responden di Pulau Jawa-Bali merasa kesulitan untuk pergi ke pelayanan kesehatan jika ada yang sakit, baik mengarah ke gejala Covid-19 atau bukan. Sementara di luar Jawa dan Bali hanya sebesar 13,4%.
Selanjutnya, sebanyak 20,1% responden Jawa-Bali dan 18,2% luar Jawa-Bali kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-sehari. Terakhir, sebanyak 17,2% responden Jawa-Bali dan 14,5% luar Jawa-Bali sulit untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan dan vitamin, termasuk suplemen kesehatan, masker, dan handsanitizer.
Survei tersebut diselenggarakan pada 13 hingga 20 Juli 2021 yang melibatkan 212.762 responden. Rinciannya sebanyak 71,3% berasal dari Pulau Jawa dan Bali, sedangkan dari luar itu sebanyak 28,7%. Metode yang digunakan dengan rancangan non-probability sampling yang disebarkan secara berantai (snowball).