Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat PDRB ADHB sektor pertambangan dan penggalian Provinsi Papua Tengah pada tahun 2024 mencapai Rp 134,37 miliar. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 19,08% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp 112,84 miliar, dengan selisih nilai sebesar Rp 21,53 miliar. Kenaikan ini menjadikan Papua Tengah menduduki peringkat pertama di pulau Papua.
Pertumbuhan PDRB sektor pertambangan dan penggalian Papua Tengah pada tahun 2024 ini tergolong tinggi jika dibandingkan dengan data historis yang tersedia. Pertumbuhan tertinggi Papua Tengah terjadi pada tahun 2024 dengan 19,08% dan menjadi yang tertinggi dalam data historis yang tersedia. Anomali terjadi karena tidak ada data PDRB pada dua tahun sebelumnya.
(Baca: Banyak Pengguna Unsubscribed dari Kanal Youtube Ini 14 Jun 2025)
Secara regional di Pulau Papua, Papua Tengah menduduki peringkat pertama dalam PDRB sektor pertambangan dan penggalian pada tahun 2024. Sementara secara nasional, Papua Tengah berada di peringkat keempat. Peringkat ini menunjukkan bahwa sektor pertambangan dan penggalian di Papua Tengah memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap perekonomian nasional.
Jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir, PDRB Papua Tengah pada tahun 2024 menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pertumbuhan sebesar 19,08% ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan rata-rata dari lima provinsi dengan nilai PDRB pertambangan dan penggalian tertinggi di Indonesia.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa sektor pertambangan dan penggalian di Papua Tengah mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti peningkatan produksi, peningkatan harga komoditas pertambangan, atau adanya investasi baru di sektor ini.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Tanah Bumbu | 2004 - 2024)
Kalimantan Timur
Kalimantan Timur menduduki peringkat pertama secara nasional dengan nilai PDRB sebesar Rp 329,46 miliar. Meskipun memiliki nilai PDRB tertinggi, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur mengalami kontraksi turun 9,55%. Nilai ini jauh di bawah pertumbuhan rata-rata lima tahun terakhir.
Riau
Provinsi Riau menempati urutan kedua dengan nilai PDRB Rp 205,76 miliar, menunjukkan pertumbuhan yang sedikit lebih baik dibandingkan Kalimantan Timur, yaitu sebesar 1,36%. Pertumbuhan ini menempatkan Riau sebagai salah satu provinsi yang sektor pertambangan dan penggaliannya stabil.
Sumatera Selatan
Sumatera Selatan berada di peringkat ketiga dengan PDRB Rp 163,34 miliar. Namun, Sumatera Selatan mengalami penurunan pertumbuhan turun 2,41%. Penurunan ini perlu menjadi perhatian agar sektor pertambangan dan penggalian di Sumatera Selatan dapat kembali meningkat di masa depan.
>
Jawa Timur
Dengan nilai PDRB sebesar Rp 113,31 miliar, Jawa Timur menduduki posisi kelima secara nasional. Pertumbuhan Jawa Timur sebesar 0,57%. Meskipun tidak terlalu signifikan, pertumbuhan ini tetap menunjukkan adanya aktivitas positif di sektor pertambangan dan penggalian Jawa Timur.