Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah tempat tidur hotel nonberbintang di Sulawesi Tenggara pada tahun 2024 sebanyak 7764 unit. Angka ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 14.48% dibandingkan tahun sebelumnya. Terjadi kenaikan signifikan sebesar 982 unit dari tahun 2023. Kenaikan ini cukup tinggi mengingat hanya terjadi penambahan 8 unit di tahun sebelumnya.
Secara historis, jumlah tempat tidur hotel nonberbintang di Sulawesi Tenggara cenderung fluktuatif dalam dua dekade terakhir. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2014 sebesar 14.9%, sementara penurunan terdalam tercatat pada tahun 2021 turun 11.26%. Rata-rata pertumbuhan dalam tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah sekitar 5.43%, lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan lima tahun sebelumnya (2019-2023) yang mencapai 2.98%. Hal ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan mengalami perlambatan dalam beberapa tahun terakhir.
(Baca: Persentase Jumlah Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Periode 2014-2023)
Pada tahun 2024, Sulawesi Tenggara menempati peringkat ke-3 di antara provinsi-provinsi di Pulau Sulawesi berdasarkan jumlah tempat tidur hotel nonberbintang. Peringkat ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Di tingkat nasional, Sulawesi Tenggara berada di peringkat ke-23.
Anomali terjadi pada tahun 2021 dengan penurunan turun 11.26%. Penurunan ini mungkin disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang berdampak signifikan terhadap industri pariwisata. Namun, pada tahun 2024, terlihat pemulihan yang cukup baik dengan pertumbuhan yang signifikan.
Kenaikan tertinggi dari tahun ke tahun terjadi pada 2024 sebesar 982 unit. Sementara penurunan terdalam terjadi pada 2021 turun 845 unit.
Banten
Provinsi Banten menempati peringkat ke-20 secara nasional dengan jumlah tempat tidur hotel nonberbintang mencapai 12063 unit. Terjadi pertumbuhan signifikan sebesar 59.44% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan peningkatan yang luar biasa, didorong oleh pembangunan infrastruktur pariwisata dan promosi daerah yang efektif. Banten memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata nonberbintang.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi Kab. Pasaman Barat | 2024)
Kep. Riau
Kepulauan Riau menempati urutan ke-21 di Indonesia dengan 10476 unit tempat tidur nonberbintang. Kenaikan 11.71% dari tahun sebelumnya menunjukkan kemajuan yang stabil. Meskipun demikian, Kepulauan Riau perlu terus berupaya meningkatkan fasilitas dan layanan untuk menarik lebih banyak wisatawan. Kepulauan Riau perlu menggenjot kembali promosi wisata.
Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan berada pada posisi ke-22 dengan total 10299 unit tempat tidur hotel nonberbintang. Pertumbuhan sebesar 10.61% menunjukkan perkembangan yang positif. Kalimantan Selatan memiliki daya tarik wisata alam dan budaya yang unik. Pemanfaatan potensi wisata dapat lebih dioptimalkan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
Bengkulu
Dengan 6990 unit, Bengkulu menduduki peringkat ke-24 secara nasional. Bengkulu menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan kenaikan 32.11% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini mencerminkan upaya pemerintah daerah dalam mengembangkan sektor pariwisata. Pengembangan infrastruktur dan promosi wisata yang berkelanjutan akan sangat penting untuk menarik investor.
Maluku
Provinsi Maluku berada di peringkat ke-25 dengan 6857 unit tempat tidur nonberbintang. Peningkatan sebesar 13.13% menunjukkan potensi yang cukup baik. Maluku memiliki keindahan alam yang luar biasa. Potensi kelautan dan kepulauan perlu dikembangkan secara berkelanjutan untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara berada di posisi ke-26 dengan 6273 unit tempat tidur nonberbintang. Pertumbuhan signifikan sebesar 31.59%. Sulawesi Utara memiliki daya tarik wisata yang besar, terutama Bunaken. Peningkatan infrastruktur dan promosi yang lebih agresif dapat meningkatkan daya saing pariwisata Sulawesi Utara di tingkat nasional maupun internasional.