Kualitas udara Jakarta Timur sore ini terburuk di Jabodetabek berdasarkan data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Indeks kualitas udara Jakarta Timur tercatat 112 pada Senin (1/1/2024) pukul 17.00 WIB.
Di bawah kota Jakarta Timur, ada Tangerang di urutan kedua dengan indeks kualitas udara 108. Selanjutnya, Jakarta Utara menempati urutan ketiga dengan skor 106.
Sebagai informasi, KLHK menerapkan kategori kualitas udara berdasarkan rentang ISPU sebagai berikut.
- 0-50: baik
- 51-100: sedang
- 101-200: tidak sehat
- 201-300: sangat tidak sehat
- 300+: berbahaya
Indeks kualitas udara atau ISPU dipantau di 72 stasiun yang tersebar di 31 provinsi. Perhitungan indeks kualitas udara tersebut menggunakan hasil pengukuran parameter pencemar udara, yang terdiri dari zat partikulat (PM2.5 dan PM10), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), ozon (O3), dan hidrokarbon (HC).
Ini menunjukkan bahwa kota-kota di Jabodetabek seperti Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Tangerang Selatan, dan Bogor memiliki kualitas udara sedang, serta Jakarta Timur, Tangerang, Jakarta Utara, Bekasi, dan Jakarta Barat tidak sehat.
KLHK menghimbau agar setiap orang di wilayah dengan kualitas udara tidak sehat untuk mengurangi aktivitas fisik yang terlalu lama di luar ruangan. Sementara, di daerah dengan kualitas udara sedang, setiap orang masih dapat beraktivitas di luar ruangan kecuali kelompok sensitif.
Adapun semua orang yang tinggal di daerah yang memiliki kualitas udara sangat tidak sehat dan berbahaya, perlu menghindari semua aktivitas di luar ruangan.
Berikut daftar lengkap indeks kualitas udara di area Jabodetabek.
- Jakarta Timur: 112
- Tangerang: 108
- Jakarta Utara: 106
- Bekasi: 105
- Jakarta Barat: 101
- Jakarta Selatan: 92
- Jakarta Pusat: 90
- Tangerang Selatan: 84
- Bogor: 53