Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat PDRB ADHB Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, pada tahun 2024 mencapai Rp 6.073,7 miliar. Nilai ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 3,06% dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp 5.893,11 miliar. Angka ini menunjukkan pemulihan setelah sempat mengalami penurunan turun 8,23% pada tahun sebelumnya.
Secara historis, PDRB sektor ini di Pangkep menunjukkan tren fluktuatif. Setelah mengalami peningkatan signifikan dari tahun 2010 hingga 2022, pertumbuhan mulai melambat. Kenaikan tertinggi tercatat pada tahun 2021 sebesar 20,86%, sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2023. Rata-rata pertumbuhan PDRB sektor ini dalam lima tahun terakhir (2020-2024) adalah sebesar 7,01%, lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan lima tahun sebelumnya (2015-2019) yang mencapai 14,04%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Kapuas Hulu | 2004 - 2024)
Ranking PDRB sektor pertanian Pangkep di tingkat pulau Sulawesi juga mengalami pergeseran. Pada tahun 2024, Pangkep berada di peringkat 18, sedikit turun dibandingkan tahun 2023 yang berada di peringkat 16. Secara nasional, Pangkep menempati peringkat 154 pada tahun 2024, turun dibandingkan tahun 2023 yang berada di peringkat 149. Nilai PDRB Pangkep pada tahun 2024 adalah Rp 6.073,7 miliar, lebih rendah dari rata-rata nilai PDRB enam kabupaten/kota pembanding di Sulawesi yaitu Rp 5.957,83 miliar.
Kenaikan tertinggi PDRB sektor pertanian Pangkep dalam periode historis terjadi pada tahun 2021, didorong oleh peningkatan aktivitas di sektor perikanan dan perkebunan. Sebaliknya, penurunan terendah terjadi pada tahun 2023, kemungkinan disebabkan oleh faktor cuaca ekstrem yang mempengaruhi hasil panen dan tangkapan ikan. Anomali ini menunjukkan bahwa sektor pertanian Pangkep rentan terhadap perubahan iklim dan perlu adanya upaya mitigasi untuk menjaga stabilitas pertumbuhan.
Secara keseluruhan, PDRB ADHB Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Kabupaten Pangkep pada tahun 2024 menunjukkan pemulihan yang moderat. Meskipun mengalami pertumbuhan positif, laju pertumbuhan masih di bawah rata-rata historis. Perlu adanya strategi yang lebih komprehensif untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian, mengatasi dampak perubahan iklim, dan meningkatkan daya saing produk pertanian Pangkep.
Kabupaten Tabanan
Kabupaten Tabanan, Nusa Tenggara dan Bali, mencatatkan PDRB sebesar Rp 6.169,68 miliar, menjadi yang tertinggi di antara kabupaten/kota pembanding. Pertumbuhan PDRB Tabanan mencapai 7,79%, mengungguli rata-rata pertumbuhan enam wilayah sebesar 5.5%. Peringkat Tabanan di tingkat pulau adalah 5, menunjukkan kinerja yang kuat di sektor pertanian. Secara nasional, Tabanan menduduki peringkat 151.
(Baca: Jumlah Desa yang Sebagian Besar Keluarga Menggunakan Bahan Bakar Lainnya untuk Memasak di DI Yogyakarta | 2024)
Kabupaten Kapuas
Kabupaten Kapuas, Kalimantan, memiliki PDRB sebesar Rp 6.162,89 miliar, menduduki peringkat kedua tertinggi. Pertumbuhan Kapuas mencapai 10,71%, merupakan pertumbuhan tertinggi di antara kabupaten/kota pembanding. Peringkat Kapuas di tingkat pulau adalah 11, menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan. Secara nasional, Kapuas berada di peringkat 152, tepat di bawah Tabanan.
Kabupaten Solok
Kabupaten Solok, Sumatera, memiliki nilai PDRB yang lebih rendah dibandingkan Kapuas, yaitu Rp 6.118,97 miliar. Pertumbuhan PDRB Solok berada di angka 6,57%. Peringkat Solok di tingkat pulau cukup jauh, yaitu 56. Secara nasional, Kabupaten Solok menduduki peringkat 153.
Kabupaten Trenggalek
Kabupaten Trenggalek, Jawa, mencatatkan PDRB sebesar Rp 6.056,86 miliar. Pertumbuhan PDRB Trenggalek adalah yang terendah di antara kabupaten/kota pembanding, yaitu 2,53%. Peringkat Trenggalek di tingkat pulau adalah 65, lebih rendah dibandingkan wilayah lainnya. Secara nasional, Trenggalek berada di peringkat 155.
Kabupaten Bireuen
Kabupaten Bireuen, Sumatera, memiliki nilai PDRB yang hampir sama dengan Trenggalek, yaitu Rp 6.044,34 miliar. Pertumbuhan PDRB Bireuen mencapai 5,28%. Peringkat Bireuen di tingkat pulau adalah 57. Secara nasional, Bireuen berada di peringkat 156, menunjukkan kinerja yang moderat.
Kabupaten Karanganyar
Kabupaten Karanganyar, Jawa, memiliki nilai PDRB terendah di antara kabupaten/kota pembanding, yaitu Rp 6.034,66 miliar. Pertumbuhan PDRB Karanganyar adalah 5,66%. Peringkat Karanganyar di tingkat pulau adalah 66. Secara nasional, Karanganyar menempati peringkat 157, menunjukkan perlunya upaya peningkatan di sektor pertanian.