Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pekerja di sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial di Nusa Tenggara Barat pada tahun 2024 sebanyak 49.525 pekerja. Terjadi peningkatan signifikan sebesar 57.21% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat 31.502 pekerja. Kenaikan ini setara dengan penambahan 18.023 pekerja. Peningkatan ini cukup signifikan, mengingat rata-rata pertumbuhan dalam lima tahun terakhir (2019-2023) menunjukkan angka yang lebih rendah.
Jika dibandingkan dengan rata-rata jumlah pekerja dalam tiga tahun terakhir (2021-2023) yaitu sekitar 35.000 pekerja, maka jumlah pekerja tahun 2024 mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan tertinggi sebelumnya terjadi pada tahun 2019 sebesar 48.68%, sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2022 turun 5.78%. Peringkat Nusa Tenggara Barat secara nasional untuk jumlah pekerja di sektor ini adalah 13 pada tahun 2024, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di peringkat 17.
(Baca: Persentase Penduduk yang tidak Memiliki Akses Jaminan Kesehatan Periode 2018-2024)
Pada tingkat pulau Nusa Tenggara dan Bali, Nusa Tenggara Barat menempati peringkat 3 pada tahun 2024. Peringkat ini sama dengan tahun sebelumnya. Untuk nilai tahun terakhir, Nusa Tenggara Barat berada di bawah Nusa Tenggara Timur. Secara historis, jumlah pekerja di sektor ini di Nusa Tenggara Barat mengalami fluktuasi. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2016 dengan penambahan 125.281 pekerja, namun setelah itu cenderung mengalami penurunan hingga tahun 2023.
Penurunan terendah terjadi pada tahun 2018 dengan penurunan sebesar 2.601 pekerja dibandingkan tahun sebelumnya. Anomali terlihat pada tahun 2016 yang menunjukkan lonjakan signifikan, jauh di atas rata-rata pertumbuhan tahunan. Namun, lonjakan ini diikuti dengan penurunan pada tahun-tahun berikutnya, mengindikasikan adanya faktor-faktor khusus yang mempengaruhi data pada tahun tersebut.
Secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial di Nusa Tenggara Barat mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2024, setelah beberapa tahun mengalami fluktuasi. Peningkatan ini membawa Nusa Tenggara Barat ke peringkat yang lebih baik secara nasional, meskipun masih berada di peringkat tengah di tingkat pulau.
Aceh
Aceh menempati peringkat ke-4 di pulau Sumatera dengan jumlah pekerja sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebanyak 64.242 orang. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 27.83% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan selisih nilai 13.988 pekerja, menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan di wilayah ini. Posisi Aceh berada di urutan 10 secara nasional.
(Baca: Persentase Penduduk Merokok Umur Lebih dari 15 Tahun Periode 2015-2024)
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur (NTT) menduduki peringkat pertama di antara provinsi-provinsi di pulau Nusa Tenggara dan Bali dengan jumlah pekerja mencapai 61.554 orang. Pertumbuhan di NTT mencapai 16.22%, menunjukkan peningkatan yang stabil. NTT berada di peringkat 11 secara nasional. Selisih nilai sebesar 8.590 pekerja menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan di sektor ini.
Bali
Bali berada di peringkat kedua di antara provinsi-provinsi di pulau Nusa Tenggara dan Bali, dengan jumlah pekerja sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebanyak 49.620 orang. Pertumbuhan di Bali mencapai 31.87%, menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pulau Dewata ini berada di urutan 12 secara nasional. Dengan selisih nilai 11.992 pekerja, Bali menunjukkan perkembangan yang cukup pesat.
Lampung
Lampung menempati peringkat ke-5 di pulau Sumatera dengan jumlah pekerja sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebanyak 42.653 orang. Pertumbuhan di Lampung menunjukkan peningkatan sedikit sebesar 0.64% dibandingkan tahun sebelumnya. Lampung berada di peringkat 14 secara nasional. Dengan selisih nilai 272 pekerja, menunjukkan peningkatan yang moderat di wilayah ini.
Kalimantan Timur
Kalimantan Timur menempati peringkat pertama di pulau Kalimantan dengan jumlah pekerja sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebanyak 40.774 orang. Pertumbuhan di Kalimantan Timur mencapai 28.26% dibandingkan tahun sebelumnya. Provinsi ini berada di peringkat 15 secara nasional. Dengan selisih nilai 8.984 pekerja, Kalimantan Timur menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan di sektor ini.
Riau
Riau menempati peringkat ke-6 di pulau Sumatera dengan jumlah pekerja sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebanyak 40.622 orang. Riau mengalami penurunan pertumbuhan -8.57% dibandingkan tahun sebelumnya. Provinsi ini berada di peringkat 16 secara nasional. Dengan selisih nilai -3.807 pekerja, menunjukkan penurunan yang moderat di wilayah ini.