Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, masyarakat Indonesia yang belum pernah terinfeksi virus corona Covid-19 lebih abai menerapkan protokol kesehatan. Walau demikian, selisih kepatuhannya dalam menerapkan protokol kesehatan tipis, yakni sekitar 0,9-4,3%.
Sebagai contoh, masyarakat yang belum pernah terinfeksi corona dan abai memakai satu masker mencapai 2,4%. Persentase itu berbeda 0,9% dari masyarakat yang abai pakai satu masker, meski telah terinfeksi corona sebesar 1,5%.
Masyarakat yang belum pernah terinfeksi corona dan abai memakai dua masker tercatat sebesar 20,4%. Masyarakat yang telah terpapar virus tersebut dan masih abai memakai dua masker mencapai 16,1%.
Kemudian, ada 5,5% masyarakat yang belum pernah terinfeksi corona dan sangat jarang mencuci tangan dengan sabun. Jumlahnya di kelompok yang pernah terinfeksi corona sebesar 4%.
Masyarakat yang belum pernah terinfeksi corona dan abai menjaga jarak mencapai 6,7%. Persentasenya mencapai 5% di kalangan yang pernah terinfeksi corona.
Sedangkan, masyarakat yang belum pernah terinfeksi corona dan sangat jarang menghindari kerumunan mencapai 4%. Masyarakat yang pernah positif corona, namun tetap abai menghindari kerumunan mencapai 2,8%.
Penerapan protokol kesehatan menjadi penting untuk mencegah virus corona. Atas dasar itu, masyarakat diimbau disiplin menerapkan protokol yang terdiri dari memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun.
(Baca: Masyarakat Jawa-Bali Paling Abai Memakai Masker Dua Lapis)
BPS melakukan survei terhadap 212.762 responden pada 13-20 Juli 2021. Metode yang digunakan dengan rancangan non-probability sampling yang disebarkan secara berantai (snowball).