Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penginapan/hostel di Sulawesi Tenggara pada tahun 2024 sebanyak 491 Unit. Ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2021 yang hanya 381 Unit. Pertumbuhan sebesar 28.87% dari tahun sebelumnya menunjukkan perkembangan positif sektor akomodasi di provinsi ini. Jika dilihat dari data historis, jumlah penginapan di Sulawesi Tenggara cenderung fluktuatif, namun secara keseluruhan menunjukkan tren peningkatan.
Pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2024 dengan 28.87%, sementara pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2021 dengan 3.25%. Rata-rata pertumbuhan selama lima tahun terakhir menunjukkan angka yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun 2024. Secara historis, kenaikan tertinggi terjadi pada periode 2018-2019 dengan selisih 83 Unit, sedangkan penurunan terdalam terjadi pada periode 2019-2020 dengan penurunan 23 Unit.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Manokwari Selatan | 2015 - 2024)
Pada tahun 2024, Sulawesi Tenggara menempati peringkat ke-4 di antara provinsi-provinsi di Pulau Sulawesi dalam hal jumlah penginapan. Peringkat ini sama dengan posisi pada tahun 2021. Secara nasional, Sulawesi Tenggara berada pada peringkat ke-22. Nilai ini menunjukkan bahwa potensi pengembangan sektor akomodasi di Sulawesi Tenggara masih cukup besar dibandingkan provinsi lain di Indonesia.
Jika dibandingkan dengan data lima tahun sebelumnya, tahun 2019 sempat mengalami penurunan walau sedikit. Walaupun demikian, BPS mencatat kenaikan yang cukup signifikan pada tahun 2024. Hal ini berpotensi menjadi indikasi pemulihan dan peningkatan aktivitas pariwisata dan ekonomi di Sulawesi Tenggara.
Perkembangan ini diharapkan dapat terus berlanjut dengan dukungan dari pemerintah daerah dan pelaku industri pariwisata. Peningkatan jumlah penginapan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Riau
Provinsi Riau menduduki peringkat ke-6 di Pulau Sumatera dengan jumlah penginapan/hostel sebanyak 368 unit pada tahun terakhir. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 25.17% dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan peningkatan yang cukup signifikan dalam sektor akomodasi. Pertumbuhan ini jauh melampaui rata-rata pertumbuhan wilayah lain di Sumatera, dan Riau menduduki peringkat ke-25 secara nasional. Peningkatan ini menandakan potensi besar sektor pariwisata dan perhotelan di Riau.
(Baca: Top 10 Selebgram dengan Follower Terbanyak 14 Jun 2025)
Banten
Banten, yang berada di Pulau Jawa, memiliki 368 unit penginapan. Dengan pertumbuhan sebesar 25.17%, Banten menunjukkan peningkatan yang cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun demikian, peringkat Banten di Pulau Jawa masih relatif rendah, mencerminkan persaingan yang ketat di sektor pariwisata Jawa.
Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah memiliki 368 unit penginapan, dengan pertumbuhan sebesar 25.17%. Peringkat ke-3 di Kalimantan menunjukkan potensi yang belum sepenuhnya tergali, mengingat luas wilayah dan sumber daya alam yang kaya. Dengan strategi promosi yang tepat, Kalimantan Tengah berpotensi meningkatkan daya tarik wisata dan menarik lebih banyak investasi di sektor akomodasi.
Maluku
Maluku menunjukkan angka yang sama dengan provinsi lainnya, yaitu 368 unit penginapan, dengan pertumbuhan sebesar 25.17%. Maluku menduduki peringkat pertama di pulau tersebut, yang didorong oleh keindahan alam dan potensi wisata bahari yang besar. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa Maluku memiliki daya tarik yang kuat bagi wisatawan.
Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan mencatatkan 368 unit penginapan, dengan pertumbuhan sebesar 25.17%. Kalimantan Selatan menempati peringkat ke-4 di Pulau Kalimantan. Potensi pariwisata yang belum sepenuhnya dikembangkan memberikan peluang besar untuk pertumbuhan di masa depan. Peningkatan infrastruktur dan promosi yang lebih intensif dapat membantu Kalimantan Selatan menarik lebih banyak wisatawan.