Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pekerja di sektor pengadaan listrik dan gas di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara pada tahun 2024 sebanyak 67 pekerja. Angka ini menunjukkan penurunan signifikan sebesar 61.27% dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini berbanding terbalik dengan tahun 2023 yang mengalami lonjakan pertumbuhan sebesar 136.99%. Rata-rata jumlah pekerja selama tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah 104.67 pekerja, yang mana jumlah pekerja tahun 2024 berada di bawah rata-rata tersebut. Jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024), yaitu 104.6 pekerja, penurunan tahun ini tetap menjadi perhatian.
Secara historis, jumlah pekerja di sektor ini di Kabupaten Halmahera Barat mengalami fluktuasi. Tahun 2020 terjadi peningkatan 16.67% menjadi 126 pekerja, kemudian turun 33.33% menjadi 84 pekerja di tahun 2021. Penurunan berlanjut di tahun 2022 dengan 13.1% menjadi 73 pekerja. Lonjakan signifikan terjadi pada tahun 2023 dengan pertumbuhan 136.99% menjadi 173 pekerja, sebelum akhirnya kembali menurun drastis di tahun 2024. Kenaikan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2023, sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2024.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit Kab. Mimika | 2024)
Pada tahun 2024, Kabupaten Halmahera Barat menempati peringkat ke-12 di antara kabupaten/kota di Pulau Maluku dalam hal jumlah pekerja di sektor pengadaan listrik dan gas. Peringkat ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun 2023 yang berada di peringkat ke-7. Secara nasional, Kabupaten Halmahera Barat berada di peringkat ke-359. Data perbandingan menunjukkan beberapa kabupaten/kota lain di Pulau Sulawesi memiliki jumlah pekerja yang lebih tinggi, seperti Kabupaten Bombana yang berada di peringkat ke-59 di pulau tersebut.
Penurunan signifikan pada tahun 2024 menjadi anomali jika dibandingkan dengan tren positif yang sempat terlihat pada tahun 2023. Walaupun terjadi fluktuasi selama lima tahun terakhir, penurunan lebih dari 60% pada tahun 2024 merupakan penurunan terdalam. Hal ini mengindikasikan adanya faktor khusus yang mempengaruhi sektor pengadaan listrik dan gas di Kabupaten Halmahera Barat pada tahun tersebut, yang perlu dianalisis lebih lanjut.
Fluktuasi jumlah pekerja di sektor ini mencerminkan dinamika yang kompleks dalam industri pengadaan listrik dan gas di Kabupaten Halmahera Barat. Faktor-faktor seperti investasi infrastruktur, kebijakan energi, dan kondisi ekonomi lokal dapat mempengaruhi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Pemantauan dan evaluasi berkelanjutan diperlukan untuk memahami tren jangka panjang dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mendukung pertumbuhan sektor ini.
Kabupaten Bombana
Kabupaten Bombana menempati urutan ke-59 di Pulau Sulawesi dengan jumlah pekerja sebanyak 69 orang, turun tajam sebesar 65.15% dari tahun sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Di mana, rata-rata pertumbuhan jumlah pekerja di kabupaten ini juga cenderung negatif. Penurunan ini menempatkan Kabupaten Bombana pada posisi yang kurang menggembirakan di antara kabupaten lain di Sulawesi dalam sektor ini. Selain itu, jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun sebelumnya, tahun ini adalah penurunan paling signifikan.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Pulau Morotai pada 2024)
Kabupaten Majene
Dengan jumlah pekerja yang sama dengan tahun sebelumnya, yaitu 69 orang, Kabupaten Majene berada di peringkat ke-59 di Pulau Sulawesi. Namun, terjadi penurunan pertumbuhan sebesar 37.84%. Jumlah pekerja di Kabupaten Majene relatif stagnan, menunjukkan kurangnya perkembangan signifikan dalam sektor pengadaan listrik dan gas. Stagnasi ini memerlukan perhatian khusus untuk mendorong pertumbuhan dan investasi di sektor ini.
Kabupaten Mamuju Tengah
Kabupaten Mamuju Tengah mencatat jumlah pekerja sebanyak 68 orang, dengan penurunan tajam sebesar 75.27% dibandingkan tahun sebelumnya. Peringkat kabupaten ini berada di urutan ke-61 di Pulau Sulawesi. Penurunan yang sangat drastis ini menempatkan Kabupaten Mamuju Tengah pada posisi yang kurang baik. Sehingga, perlu dilakukan evaluasi mendalam untuk mengidentifikasi penyebab penurunan tersebut dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan agar terjadi pertumbuhan di tahun mendatang.
Kabupaten Aceh Selatan
Kabupaten Aceh Selatan memiliki 66 pekerja di sektor ini, mengalami penurunan 36.54% dibandingkan tahun sebelumnya. Secara nasional, kabupaten ini berada pada peringkat 360. Penurunan ini menunjukkan bahwa Kabupaten Aceh Selatan perlu berupaya lebih keras untuk meningkatkan investasi dan menarik tenaga kerja di sektor pengadaan listrik dan gas. Peningkatan infrastruktur juga akan menjadi solusi, sehingga bisa menciptakan peluang kerja dan mendorong pertumbuhan sektor ini.
Kabupaten Samosir
Kabupaten Samosir memiliki jumlah pekerja sebanyak 60 orang, menunjukkan penurunan sebesar 47.83%. Kabupaten ini berada pada peringkat ke-113 di Pulau Sumatera. Penurunan yang signifikan ini mengindikasikan adanya tantangan besar yang dihadapi oleh sektor pengadaan listrik dan gas di Kabupaten Samosir. Diperlukan adanya inovasi dan kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor ini untuk memperbaiki posisi Kabupaten Samosir di masa depan.
Kabupaten Kepulauan Talaud
Kabupaten Kepulauan Talaud mencatat penurunan drastis sebesar 84.73% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan jumlah pekerja 60 orang. Kabupaten ini berada di peringkat ke-62 di Pulau Sulawesi. Penurunan ini sangat mengkhawatirkan dan menunjukkan adanya masalah struktural yang perlu segera diatasi. Pemerintah daerah dan pihak terkait perlu bekerja sama untuk mencari solusi dan menghidupkan kembali sektor ini di Kabupaten Kepulauan Talaud.
Kabupaten Teluk Wondama
Kabupaten Teluk Wondama mencatat jumlah pekerja sebanyak 60 orang, mengalami penurunan sedikit sebesar 7.69% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten ini berada di peringkat ke-11 di Pulau Papua. Meski penurunannya relatif kecil dibandingkan kabupaten lain, Kabupaten Teluk Wondama tetap perlu berupaya untuk mempertahankan dan meningkatkan jumlah pekerja di sektor pengadaan listrik dan gas. Investasi dan pelatihan tenaga kerja dapat menjadi kunci untuk mencapai tujuan ini.