Virus Covid-19 varian Omicron (B.1.1.529) di dunia semakin menyebar dan telah mencapai 1,81 juta kasus pada Sabtu, 05 Maret 2022. Inggris mencatatkan jumlah kasus Omicron tertinggi di dengan pertumbuhan mingguan mencapai 30,38 persen. Di negara ini, GISAID mencatat jumlah kasus Omicron sebanyak 703,5 ribu jiwa. Secara harian kasus di wilayah ini naik 1,33 persen dibandingkan hari sebelumnya.
(Baca: 6 Produk Ramah Lingkungan yang Paling Banyak Dibeli Masyarakat)
Setelahnya Amerika di urutan kedua. Dibandingkan pekan sebelumnya, jumlah kasus Omicron di negara ini tumbuh 20,99 persen. Jumlah jumlah kasus Omicron di negara ini dilaporkan 590,85 ribu jiwa. Sedangkan untuk statistik harian jumlah kasus Omicron terlihat naik 0,65 persen dibanding hari sebelumnya yang tercatat sebanyak 587,05 ribu jiwa.
Berikutnya, jumlah kasus Omicron di Denmark naik 19,83 persen menjadi 111,77 ribu kasus dibandingkan pekan sebelumnya, Perancis dengan jumlah kasus Omicron 52.409 kasus (naik 21,93%) dan Kanada dengan jumlah kasus Omicron 41.807 kasus (naik 14,5%)
(Baca: KIC: Dampak Lingkungan Mulai Jadi Faktor Konsumen Membeli Produk Baru)
Sementara untuk jumlah kasus Omicron di Indonesia, hingga data hari ini tercatat ada 7.294 kasus atau naik 1,19 persen dibandingkan hari sebelumnya. Sejak pertama kali termonitor, Omicron di Indonesia terus bergerak naik.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau semua pihak untuk tetap waspada menghadapi lonjakan kasus Omicron di seluruh dunia tersebut. Masyarakat diimbau untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.