Produk Mixue Ice Cream & Tea akhirnya mengantongi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dikutip Katadata dari situs MUI, ketetapan halal tersebut diterbitkan MUI setelah Komisi Fatwa melaksanakan sidang produk halal pada Rabu (15/2).
Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh, menyampaikan bahwa produk Mixue telah sesuai produk halal. MUI mengeluarkan fatwa itu setelah mengkaji laporan audit kehalalan yang disampaikan pimpinan Lembaga Pemeriksa Halal Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika atau LPH LPPOM MUI.
"Bahan produk Mixue telah memenuhi standar halal yang ditetapkan MUI, semua bahan yang digunakan halal dan suci, serta proses produksinya terjamin kesuciannya,” kata Asrorun dikutip pada Jumat (17/2).
Dia menambahkan, ketetapan halal tersebut berlaku untuk semua outlet dan menu Mixue di Indonesia. Ini karena audit produk halal dilakukan terhadap semua outlet dan menu di dalamnya.
Ketetapan ini disambut respons positif warganet, terlihat dari akun Instagram Mixue Indonesia. Beberapa orang mengaku khawatir sebelum sertifikat halal tersebut muncul.
Di samping sertifikasi halal itu, sebenarnya berapa biaya yang dibutuhkan untuk membangun gerai waralaba atau franchise produk asal Tiongkok tersebut?
Dilansir IDX Channel dari ketentuan PT Zisheng Pacific Trading yang dikeluarkan pada 2022, biaya franchise Mixue bisa menyentuh Rp840 juta. Angka itu sudah mencakup seluruh investasi hingga pembukaan toko. Berikut rinciannya:
- Biaya survey: Rp2 juta
- Biaya managemen per tahun: Rp18-24 juta
- Deposit: Rp40 juta
- Biaya pelatihan: Rp3 juta
- Biaya mesin dan alat: Rp170 juta
- Bahan baku gelombang pertama: Rp100 juta
- Estimasi renovasi: Rp200-350 juta
- Biaya sewa ruko per tahun: Rp75-150 juta
Berikut perhitungan omzet hingga break even poin (BEP) atau titik pendapatan dan pengeluaran akan kembali di posisi yang sama:
- Estimasi omzet per bulan: Rp300 juta
- Harga Pokok Penjualan (HPP): Sekitar 40%
- Margin: 60%, sebelum dikurangi biaya operasional toko
- Break Even Point (BEP): Target 12 sampai 18 bulan, tetapi rata-rata 8 sampai 12 bulan
Belanja bahan baku berikutnya bisa berdasarkan kebutuhan toko. Harga yang tertera pun dapat berubah mengikuti kondisi pasar dan keputusan akhir berada di tangan perusahaan. Biaya survey yang tercantum dikenakan untuk satu titik saja.
(Baca juga: Mixue Punya Gerai Terbanyak ke-5 di Dunia, Burger King Kalah)