Menurut Laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai penyaluran fintech lending alias pinjaman online (pinjol) di Indonesia naik tiga bulan berturut-turut sejak Juli sampai September 2023.
Nilai penyaluran pinjol per September 2023 mencapai Rp20,79 triliun, naik 1,26% dari bulan sebelumnya (month-on-month/mom) yang sebesar Rp20,53 triliun.
Jika dibandingkan dengan setahun lalu, penyaluran pinjol nasional pada September 2023 meningkat 6,67% (year-on-year/yoy).
Penyaluran pinjol pada September 2023 masuk ke 10,93 juta akun penerima pinjaman. Namun, jumlah peminjam tersebut turun 18,24% secara bulanan (mom).
Mayoritas atau 8,47 juta akun peminjam berasal dari Pulau Jawa, setara 77,49% dari total peminjam nasional.
Adapun dari total nilai pinjaman September 2023, sebanyak Rp7,83 triliun atau 37,66% masuk ke sektor produktif.
Sektor produktif yang menerima penyaluran pinjol terbesar adalah perdagangan besar dan eceran, yakni Rp2,77 triliun.
Kemudian Rp307,71 miliar masuk ke sektor pertanian, perhutanan dan perikanan; Rp53,89 miliar ke sektor industri pengolahan; dan Rp869 miliar ke sektor penyediaan akomodasi dan makan-minum.
Kerja sama penyaluran oleh pemberi pinjaman institusi (super lender) pada September 2023 berasal dari 2.545 lembaga jasa keuangan konvensional dengan nilai Rp6,85 triliun.
(Baca: 10 Pinjol dengan Penyaluran Pinjaman Terbesar Agustus 2023, SPinjam Rajanya)