PT Bank Syariah Indonesia Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp4,2 triliun pada September 2023.
Perolehan keuntungan itu naik 31,04% dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp3,20 triliun pada September 2022.
Sejurus itu, pendapatan dari penyaluran dana sebesar Rp17,16 triliun, naik 15,09% (yoy) yang sebesar Rp14,91 triliun dari September 2022.
Pendapatan setelah distribusi bagi hasil tercatat sebesar Rp12,86 triliun. Naik 6,9% dari periode September 2022 yang sebesar Rp12,03 triliun.
Melansir Katadata, Hery Gunardi selaku Direktur Utama BSI mengatakan, torehan kinerja yang positif ditopang oleh pembiayaan Rp232 triliun, meningkat 15,94% secara tahunan. Ini sekaligus mendorong kenaikan aset bank hingga 14,23% menjadi Rp320 triliun pada September 2023.
Emiten berkode BRIS ini juga mencatatkan Rp262 triliun dari sisi penggalangan dana pihak ketiga atau DPK. Hery mengatakan, DPK tumbuh 6,91% secara tahunan. Adapun sebanyak 43,89% di antaranya tabungan dengan nilai Rp115 triliun.
Sempat diterpa isu keamanan siber
Kinerja BRIS semakin moncer meski sempat diterpa isu keamanan siber pada Mei 2023 lalu. Diketahui, layanan BRIS sempat lumpuh berhari-hari. Datanya pun diduga dibocorkan serta diedarkan dalam situs gelap atau dark web oleh kelompok peretas dari Rusia, LockBit.
Perusahaan keamanan teknologi yang berbasis di Singapura, Fusion Intelligence Center @ DarkTracer, mengunggah tangkapan layar berisi sejumlah data BSI yang berhasil dibobol para peretas di akun Twitter-nya.
Sejumlah data yang bocor itu mengungkap data operasional, pendanaan dan transaksi, hingga basis data BSI yang diretas sejak 8 Maret hingga 15 Mei 2023.
Lumpuhnya layanan itu juga membuat perusahaan merombak jajaran direksi. Perombakan direksi ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BSI yang digelar Senin (22/5/2023).
Rapat itu mencopot Achmad Syafii dari jabatan Direktur Teknologi Informasi, serta mengangkat Saladin D. Effendi sebagai penggantinya. Direktur Manajemen Risiko BSI Tiwul Widyastuti juga diberhentikan, dan kini posisinya diisi oleh Grandhis.
(Baca: Saham BSI Langsung Ambles Setelah Datanya Bocor di "Dark Web")