Pembiayaan modal ventura hingga Juli 2017 mencapai Rp 6,8 triliun atau turun 16,2 persen dibanding posisi akhir 2016 senilai Rp 8,14 triliun. Dari jumlah tersebut, 74,3 persen merupakan pembiayaan bagi hasil (net), sebesar 17,2 merupakan penyertaan saham, dan sisanya merupakan obligasi konversi.
Nilai pembiayaan modal ventura nasional masih sangat kecil, yakni baru mencapai 0,15 persen dari kredit yang diberikan perbankan yang mencapai yang mencapai Rp 4.507,1 triliun (Juli 2017), serta hanya 0,05 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang telah mencapai Rp 12.994,07 triliun.
Fenomena munculnya fintech dan e-commerce diharapkan dapat meningkatkan pembiayaan dari sektor modal ventura nasional. Perbankan dan investor, baik lokal dan asing saat ini sedang berlomba membiayai startup lokal. Bahkan startup Indonesia seperti Go-Jek dan Tokopedia mampu mendapatkan pembiayaan hingga miliaran dolar Amerika dari investor asing.