Rasio kredit perbankan bermasalah (NPL) bruto menunjukkan tanda-tanda penurunan pada Maret 2022 seiring dengan pemulihan ekonomi, menurut data dari Bank Indonesia (BI).
BI memperkirakan bahwa tingkat NPL turun ke 2,98% pada bulan Maret 2022, dari 3,08% pada bulan sebelumnya. Penurunan ini melanjutkan tren yang mulai terjadi sejak Februari, menandai bahwa risiko di industri perbankan semakin terkendali.
“Ketahanan sistem keuangan tetap terjaga dan intermediasi perbankan melanjutkan perbaikan secara bertahap,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam siaran persnya, Selasa (24/5/2022).
Selain rasio NPL yang terjaga, industri perbankan juga menunjukkan tanda-tanda pemulihan lebih lanjut dari sisi pertumbuhan penyaluran kredit, yang mencapai 9,1% (yoy) pada April 2022 dibanding setahun sebelumnya.
Perry menyatakan bahwa likuiditas perbankan tidak terganggu meskipun bank sentral sudah memulai normalisasi kebijakan moneter, termasuk dari segi giro wajib minimum.
(Baca: OJK Perkirakan Penyaluran Kredit Tumbuh 7,5% Pada 2022)