Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, jumlah total simpanan nasabah bank umum di Indonesia mencapai Rp7.440 triliun pada Januari 2022. Angka tersebut naik 12% dibandingkan pada Januari 2021 (year-on-year/yoy).
Akumulasi simpanan yang berasal dari tiering atau kelas tabungan di atas Rp5 miliar tercatat sebesar Rp3.809 triliun pada Januari 2022. Jumlah ini bertambah 20% secara tahunan, sekaligus menjadi tingkat pertumbuhan tertinggi dibandingkan dari tiering lainnya.
Akumulasi tabungan dari kelas di atas Rp5 miliar ini juga berkontribusi sebesar 51,2% terhadap total simpanan di perbankan.
Kemudian akumulasi dari tiering dengan saldo Rp2 miliar hingga Rp5 miliar tumbuh 5,2% (yoy) menjadi Rp629 triliun pada Januari 2022. Jumlah itu berkontribusi sebesar 8,3% terhadap total simpanan di perbankan.
Lalu akumulasi simpanan tiering Rp1 miliar hingga Rp2 miliar tumbuh 4,5% (yoy) menjadi Rp480 triliun. Proporsinya setara dengan 6,5% dari total simpanan di perbankan.
Akumulasi simpanan tiering Rp500 juta hingga Rp1 miliar meningkat 5% menjadi Rp 551 triliun pada Januari 2022. Nilai tersebut setara dengan 7,4% dari total simpanan di perbankan.
Kemudian akumulasi simpanan tiering Rp200 juta hingga Rp500 juta mengalami peningkatan 4,6% (yoy) menjadi Rp629 triliun, atau berkontribusi sebesar 8,5% terhadap total simpanan di perbankan.
Akumulasi simpanan tiering Rp100 juta hingga Rp200 juta tumbuh 6,8% (yoy) menjadi Rp400 triliun, atau 5,4% dari total simpanan di perbankan.
Terakhir, akumulasi simpanan tiering di bawah Rp100 juta meningkat 3,3% (yoy) menjadi Rp950 triliun, atau 12,8% terhadap total simpanan di perbankan.
(Baca Juga: LPS: Bunga Terlalu Tinggi, Penyebab Utama Klaim Nasabah Tidak Layak Bayar)