Produksi industri manufaktur mikro dan kecil nasional pada triwulan II 2016 tumbuh 6,56 persen dibandingkan triwulan II 2014. Peningkatan ini dipicu oleh tumbuhnya industri pengolahan tembakau sebesar 24,43 persen, diikuti industri komputer, barang elektronika dan optik sebesar 21,98 persen, serta industri percetakan dan reproduksi media rekaman 21,09 persen .
Provinsi Kalimantan Utara mencatat pertumbuhan tertinggi produksi industri manufaktur mikro dan kecil pada triwulan II 2016 sebesar 30,29 persen, diikuti Kalimantan Timur 26,09 persen dan Provinsi Maluku Utara 22,44 persen.
Sementara bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, industri manufaktur mikro dan kecil triwulan II 2016 hanya tumbuh 5,74 persen.