Jumlah Pinjol dan Investasi Ilegal yang Diblokir OJK sampai Agustus 2025

Keuangan

Premium

Akbar Ridwan 09/10/2025 19:14 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Sejak 2021 hingga 29 Agustus 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah memblokir 9.081 entitas pinjaman online (pinjol) dan investasi ilegal di Indonesia.

Entitas Pinjaman Online/Pinjol dan Investasi Ilegal yang Diblokir Otoritas Jasa Keuangan (2021-2025)*

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Jumlah Pinjol dan Investasi Ilegal yang Diblokir OJK sampai Agustus 2025”.

Rp7.500

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Entitas Pinjaman Online/Pinjol dan Investasi Ilegal yang Diblokir Otoritas Jasa Keuangan (2021-2025)*

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Sejak 2021 hingga 29 Agustus 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah menghentikan atau memblokir 9.081 entitas pinjaman online (pinjol) dan investasi ilegal di Indonesia.

Tren pemblokiran pinjol ilegal meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dengan capaian tertinggi pada 2024 yang mencapai 2.930 entitas.

Pemblokiran investasi ilegal pada 2024 juga mencapai rekor tertinggi, yakni 310 entitas, seperti terlihat pada grafik.

(Baca: Ada 85 Ribu Transaksi Mencurigakan di RI pada Semester I 2025)

Sejak awal tahun ini sampai 29 Agustus 2025, OJK telah menerima 14.634 pengaduan terkait entitas keuangan ilegal.

Sebanyak 11.653 pengaduan di antaranya terkait pinjol ilegal dan 2.981 pengaduan terkait investasi ilegal.

Dari seluruh pengaduan tersebut, OJK telah memblokir 1.556 entitas pinjol ilegal dan 284 entitas investasi ilegal.

(Baca: 10 Provinsi RI dengan Utang Pinjol Tertinggi Akhir Semester I 2025)

Editor : Adi Ahdiat