Jumlah BPR Konvensional dan Syariah RI Turun pada Semester I 2025

Keuangan

Premium

Akbar Ridwan 07/10/2025 13:40 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan, jumlah Bank Perekonomian Rakyat (BPR) atau Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) mengalami penurunan pada semester I 2025.

Jumlah Bank Perekonomian Rakyat/BPR Konvensional dan Syariah di Indonesia (Semester I 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Jumlah BPR Konvensional dan Syariah RI Turun pada Semester I 2025”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Jumlah Bank Perekonomian Rakyat/BPR Konvensional dan Syariah di Indonesia (Semester I 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan, jumlah Bank Perekonomian Rakyat (BPR) atau Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) mengalami penurunan pada semester I 2025.

BPR/BPRS adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas giral secara langsung.

Pada Januari 2025, LPS mencatat ada 1.526 BPR/BPRS yang terdiri atas 1.352 BPR konvensional dan 174 BPR syariah.

Namun, pada Juni 2025, jumlahnya menurun jadi 1.508 bank, terdiri atas 1.335 BPR konvensional dan 173 BPR syariah.

Menurut LPS, sampai semester I 2025, total nominal simpanan BPR/BPRS sebesar Rp174,49 triliun, naik 0,65% year to date (ytd) atau naik 4,42% year on year (yoy).

Berdasarkan jenis simpanan, porsi nominal terbesar adalah dalam bentuk simpanan deposito yang mencakup 71,33% dari total simpanan.

Menurut LPS, pergerakan secara bulanan menunjukkan nominal simpanan deposito maupun tabungan mengalami kontraksi 0,06%.

Sementara itu, berdasarkan tier simpanan, porsi nominal terbesar adalah N ≤ Rp100 juta yang mencakup 28,23% dari total simpanan.

“Pergerakan secara bulanan menunjukkan nominal tier simpanan Rp2 miliar < N ≤ Rp5 miliar mengalami kenaikan tertinggi sebesar 1,47%, sementara nominal tier simpanan N > Rp5 miliar mengalami kontraksi terdalam sebesar 1,37%,” jelas LPS dalam laporannya.

(Baca: Status Kucuran Kredit BPR Desember 2024, Macetnya Sentuh Rp11 T)

Editor : Erlina Fury Santika