Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa volume transaksi uang elektronik (e-money) sebanyak 1,84 miliar transaksi pada Agustus 2024. Volumenya meningkat 4,56% dibanding bulan sebelumnya yang mencetak 1,76 miliar transaksi.
Demikian pula nilai transaksi uang elektronik sebesar Rp220,87 triliun pada Agustus 2024, tumbuh 3,18% dibanding bulan sebelumnya.
Secara akumulasi, sepanjang Januari-Agustus 2024, volume transaksi e-money mencapai 13,76 triliun transaksi. Angka tersebut turun 0,29% dibanding periode yang sama pada 2023.
Sedangkan nilai transaksi uang elektronik secara akumulasi periode Januari-Agustus tahun ini menjadi Rp1,6 kuadriliun, tumbuh 35,76% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,18 kuadriliun.
Transaksi uang elektronik terbesar adalah untuk isi ulang top up dan belanja. Rinciannya sebagai berikut:
- Reload/top up: Rp847,05 triliun
- Belanja: Rp372,91 triliun
- Transfer antar-uang elektronik: Rp350,44 triliun
- Initial (isi pertama kali): Rp13,86 triliun
- Tarik tunai uang elektronik: Rp8,32 triliun
- Reedem: Rp10,34 triliun
Menjamurnya marketplace seiring berubahnya cara belanja masyarakat dari offline ke online memberi dampak meningkatnya transaksi uang elektronik di Tanah Air. Belanja makanan serta adanya layanan transportasi online juga turut memicu melonjaknya nilai transaksi uang elektronik.
Jumlah kartu elektronik per Agustus 2024 mencapai 887,8 juta unit. Sebanyak 110,46 juta unit merupakan uang elektronik berbasis chip dan 777,33 juta yang tercatat di server pengelola.
(Baca: Survei Pengguna Dompet Digital: Gopay dan OVO Bersaing Ketat)