PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola jaringan ritel Alfamart dan Alfamidi, berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 499,38 miliar pada kuartal I 2021. Realisasi ini naik 42,51% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) sebesar Rp 350,40 miliar.
Meskipun laba bersih tercatat naik, tetapi pendapatan bersih perseroan justru mengalami penurunan 0,49% dari Rp 19,33 triliun menjadi Rp 19,24 triliun. Pendapatan perseroan terdiri atas makanan, bukan makanan, dan jasa. Makanan menjadi kontributor utama pendapatan sebesar Rp12,83 triliun atau lebih rendah dari sebelumnya Rp 12,85 triliun.
Beban pokok pendapatan tercatat menurun dari Rp 15,40 triliun menjadi Rp 15,03 triliun. Beban umum dan administrasi juga menurun dari Rp 396,20 miliar menjadi Rp 376,72 miliar. Sementara, beban penjualan dan distribusi naik dari Rp 3,24 triliun menjadi Rp 3,39 triliun.
Adapun, laba bersih AMRT di kuartal pertama 2021 merupakan yang tertinggi sejak 2017. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih perseroan cenderung meningkat selama beberapa tahun terakhir.
Alfamart menjadi sorotan setelah muncul laporan dugaan kasus penipuan yang dituduhkan kepada dua direksi perusahaan pada 9 Juni 2021 lalu. Namun, Direktur dan Sekretaris Perusahaan AMRT Tomin Widian mengatakan, perseroan belum menerima panggilan dari pihak berwenang terkait kasus tersebut.
(Baca: Rasio Minimarket di Bali Tertinggi Nasional)