Utang luar negeri (ULN) Indonesia mencapai USD 396,8 miliar pada Desember 2022, kira-kira setara dengan Rp 6.017,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.166 per USD).
Menurut laporan Bank Indonesia (BI), ULN tersebut naik dibanding posisi November 2022 yang nilainya USD 393,82 miliar.
"Perkembangan posisi utang luar negeri pada kuartal empat 2022 dipengaruhi faktor perubahan akibat pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Selasa (14/2/2023).
Naiknya ULN juga disebabkan peningkatan ULN sektor publik yang terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral.
Posisi ULN pemerintah pada Desember 2022 mencapai USD 186,47 miliar, naik dibanding bulan sebelumnya yang masih USD 181,57 miliar. Posisi ULN Bank Indonesia juga naik dari USD 8,58 miliar menjadi USD 9,19 miliar pada periode sama.
Di sisi lain, ULN swasta berkurang dari USD 203,66 miliar menjadi USD 201,17 miliar pada akhir tahun lalu.
Adapun secara keseluruhan Singapura masih menjadi negara pemberi utang terbesar ke Indonesia, diikuti Amerika Serikat dan Jepang.
Berikut daftar negara pemberi utang terbesar ke pemerintah/bank sentral dan sektor swasta Indonesia pada Desember 2022:
- Singapura: USD 59,3 miliar
- Amerika Serikat: USD 33,34 miliar
- Jepang : USD 24,31 miliar
- Tiongkok: USD 20,35 miliar
- Hong Kong: USD 17,67 miliar
- Korea Selatan: USD 6,31 miliar
- Jerman: USD 5,25 miliar
- Belanda: USD 4,86 miliar
- Prancis: USD 3,95 miliar
- Inggris: USD 3,09 miliar
(Baca: Utang Luar Negeri Pemerintah Mayoritas untuk Kesehatan dan Sosial)