Di masa pemulihan ekonomi, sejumlah sektor mulai bangkit dan kinerjanya meningkat. Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor keuangan, misalnya, berhasil membukukan pertumbuhan keuntungan selama periode 2020-2021. Profit bank BUMN paling tinggi diduduki oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. atau BRI.
Berdasarkan data Kementerian BUMN terkait Tahun Fiskal 2021, laba bersih BRI meningkat 75 persen. Pada 2020, labanya bersih BRI sebesar Rp 18,6 triliun dan meningkat menjadi Rp 32,2 triliun pada 2021. Adapun persentase Non-Profit Loan (NPL) atau kredit bermasalahnya hanya 3,08 persen. Aset BRI mencapai Rp1.678 triliun.
Perolehan profit bank BUMN terbesar kedua diduduki oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Keuntungan Bank Mandiri bertumbuh 67 persen, dari Rp17,1 triliun pada 2020 menjadi Rp 28 triliun pada 2021. Adapun NPL-nya sebesar 2,81 persen dengan aset yang dimiliki sebesar Rp 1.726 triliun.
Selanjutnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI berada di posisi ketiga. Bank BUMN pertama yang menjadi perusahaan publik setelah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada 1996 ini membukukan peningkatan keuntungan dari Rp 3,3 triliun pada 2020 menjadi Rp 10,9 triliun pada 2021. Persentase kenaikan keuntungannya mencapai 232 persen. BNI memiliki NPL sebesar 3,7 persen dan aset Rp 964 triliun.
Terakhir, posisi profit bank BUMN tertinggi keempat adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Bank yang berfokus pada jasa keuangan syariah ini memiliki kenaikan keuntungan hingga 38 persen. Pada 2020, keuntungannya sebesar Rp 2,2 triliun dan pada 2021 mencapai Rp3 triliun. Bank syariah ini memiliki Non-Performing Financing (NPF) sebesar 0,87 persen dengan aset Rp265 triliun.
BUMN kini membentuk sejumlah ekosistem di Indonesia. Adapun BRI masuk ke dalam Ekosistem Ultra Mikro yang berfokus pada permodalan UMKM. Selain itu terdapat BSI, yang menjadi bank syariah terbesar ke-11 di dunia, dalam Ekosistem Bank Syariah.
(Baca juga: Kinerja Positif Bank BUMN, Laba Bersih Melonjak 78%)