PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) beserta entitas anak perusahaannya membukukan laba bersih Rp55,06 triliun pada 2023.
Capaian tersebut melonjak 33,7% dibanding 2022 (year-on-year/yoy), sekaligus menjadi rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Sebelumnya, laba bersih Bank Mandiri sempat terkontraksi 38,9% (yoy) pada 2020, tahun awal pandemi Covid-19.
Kemudian pada 2021 laba bersih BMRI mulai pulih dan kian menguat di tahun-tahun berikutnya seperti terlihat pada grafik.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, capaian kinerja pada 2023 selaras dengan kondisi ekonomi nasional yang tangguh.
Menurut Darmawan, kondisi ekonomi Indonesia pada 2023 ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, dan inflasi yang terjaga.
"Di sisi lain, ruang kinerja fiskal Indonesia masih besar untuk dapat terus mendukung perekonomian," kata Darmawan dalam siaran persnya, Rabu (31/1/2024).
Pada akhir 2023 aset konsolidasi Bank Mandiri mencapai Rp2.174,2 triliun, naik 9,12% (yoy).
Kenaikan ini ditopang realisasi penyaluran kredit Bank Mandiri yang tumbuh 16,3% (yoy) menjadi Rp1.398,1 triliun pada 2023.
Pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen. Kredit komersial mencatatkan kinerja pertumbuhan tertinggi, yaitu naik 21,2% (yoy) menjadi Rp238 triliun per akhir 2023.
Kemudian kredit korporasi tumbuh 18,3% (yoy) menjadi Rp490 triliun pada periode sama, kredit segmen usaha kecil dan menengah tumbuh 14% (yoy) menjadi Rp7 triliun, dan segmen mikro tumbuh 10,4% (yoy) menjadi Rp168 triliun.
(Baca: Rekor Baru, BCA Raih Laba Bersih Rp48,6 Triliun pada 2023)