Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sebagian besar kegiatan anak usia 10-17 tahun di Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah bersekolah yaitu sebesar 70,31%. Namun, angka ini turun 12,84 poin dari tahun sebelumnya yang mencapai 83,15%.
Penurunan angka anak yang bersekolah pada 2020 disebabkan selama pandemi, anak-anak harus belajar di rumah sehingga mereka memiliki banyak kegiatan lain selain sekolah. Persentase anak yang bersekolah di perkotaan lebih tinggi dari di perdesaan yakni 76,09% berbanding 64,73%.
Berikutnya, sebanyak 17,72% anak usia 10-17 tahun di NTB memiliki kegiatan utama bekerja selama seminggu terakhir. Kondisi ini dapat juga dipengaruhi oleh pandemi di mana anak-anak lebih banyak yang membantu orang tua untuk bekerja.
Status pekerjaan anak dalam rumah tangga adalah sebagai pekerja keluarga atau pekerja tidak dibayar.
Anak-anak juga membantu orang tua dalam mengerjakan pekerjaan rumah, terlihat dari persentase anak yang mengurus rumah tangga sebesar 4,42%.
Persentase anak perempuan yang mengurus rumah tangga lebih besar dibandingkan anak laki-laki (6,34% berbanding 2,46%). Sebaliknya, persentase anak laki-laki yang bekerja lebih besar dibanding anak perempuan (18,76% berbanding 16,71%).
(Baca Selegkapnya: Sebanyak 45,4 Juta Balita di Dunia Menderita Kekurangan Gizi Akut)