Pekerja yang memiliki keahlian tinggi di Indonesia hanya sedikit. Sebagian besarnya masuk level keahlian menengah dan dasar.
Hal ini terlihat dari laporan Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kerja Menurut Sektor dan Jabatan yang dirilis Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
(Baca: Jumlah Pekerja Kasar di Indonesia Terus Bertambah)
Kemnaker mengklasifikasikan keahlian pekerja menjadi tiga level, yaitu:
- Level 1: Keahlian tinggi (skilled labor) dengan kelompok jabatan manajer, profesional, dan teknisi/asisten profesional.
- Level 2: Keahlian menengah (semi-skilled labor) dengan kelompok jabatan tenaga tata usaha, tenaga usaha jasa/penjualan, dan pekerja terampil pertanian/kehutanan/perikanan.
- Level 3: Keahlian dasar (basic skilled labor) dengan kelompok jabatan pekerja pengolahan/kerajinan/sejenisnya, operator/perakit mesin, serta pekerja kasar.
Berdasarkan proyeksi Kemnaker, pada 2024 jumlah pekerja yang tergolong level 1 atau berkeahlian tinggi hanya sekitar 16,88 juta orang (12% dari total penduduk bekerja nasional).
Kemudian 70,88 juta pekerja (50%) masuk level 2 atau keahlian menengah, dan 54,1 juta pekerja (38%) di level 3 atau keahlian dasar.
Jika diperinci berdasarkan jabatannya, mayoritas pekerja Indonesia tergolong sebagai tenaga usaha jasa dan penjualan.
Berikut proyeksi jumlah pekerja Indonesia berdasarkan kelompok jabatan pada 2024, diurutkan dari yang terbanyak:
- Tenaga usaha jasa/penjualan (keahlian menengah): 36,17 juta orang (25% dari total penduduk bekerja nasional)
- Pekerja terampil pertanian/kehutanan/perikanan (keahlian menengah): 28,99 juta orang (20%)
- Pekerja kasar (keahlian dasar): 27,67 juta orang (19%)
- Pekerja pengolahan/kerajinan/sejenisnya (keahlian dasar): 16,74 juta orang (12%)
- Operator/perakit mesin (keahlian dasar): 9,69 juta orang (7%)
- Profesional (keahlian tinggi): 8,95 juta orang (6%)
- Tenaga tata usaha (keahlian menengah): 5,71 juta orang (4%)
- Teknisi/asisten profesional (keahlian tinggi): 4,46 juta orang (3%)
- Manajer (keahlian tinggi): 3,47 juta orang (2%)
(Baca: Daya Saing SDM Indonesia Meningkat pada 2024)