Pada 2023 pemerintah menyiapkan Program Kartu Prakerja untuk 595 ribu peserta. Namun, pendaftarannya dibuka secara bertahap.
Pendaftaran gelombang pertama tahun ini dibuka mulai 17 Februari 2023 dengan kuota 10 ribu peserta.
Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, kuota peserta di gelombang pendaftaran awal ini masih sedikit karena lembaga pelatihannya terbatas.
"Kuota peserta ini akan dinaikkan secara bertahap oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) sesuai jumlah lembaga pelatihan yang bergabung di ekosistem Program Kartu Prakerja," kata Airlangga dalam siaran persnya, Jumat (17/2/2023).
"Karena itu, pemerintah mengajak lembaga pelatihan berkualitas di seluruh Indonesia untuk mengikuti seleksi penyedia pelatihan, terutama lembaga pelatihan dari wilayah Indonesia Tengah dan Timur, seperti Pontianak, Makassar, Kupang, dan Jayapura," lanjutnya.
Calon peserta Program Kartu Prakerja dapat mendaftar melalui situs www.prakerja.go.id secara mandiri tanpa diwakilkan.
Setelah mendaftar, calon peserta harus mengikuti seleksi berupa Tes Kemampuan Dasar (TKD)/Soal Kemampuan Belajar (SKB) di situs tersebut.
Tes TKD/SKB dilakukan secara online dengan durasi sekitar 40 menit, terdiri dari tes penalaran verbal dan penalaran kuantitatif.
Setelah lolos tes, peserta Program Kartu Prakerja akan mendapat insentif dengan nilai total Rp4,2 juta per orang.
Insentif itu terdiri dari bantuan biaya pelatihan Rp3,5 juta, insentif pasca-pelatihan Rp600 ribu, dan insentif survei Rp100 ribu untuk dua kali pengisian survei.
"Apabila telah berhasil mendapatkan Kartu Prakerja, segera manfaatkan bantuan pelatihan yang diperoleh sebaik-baiknya untuk mengikuti pelatihan yang sesuai kebutuhan dan peminatan masing-masing," kata Airlangga.
(Baca: Ini Provinsi dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi pada Agustus 2022)