Bagi sebagian orang, mempunyai pekerjaan merupakan hal penting untuk menunjang kehidupan. Namun, kebanyakan gen Z dan milenial justru lebih memilih menjadi pengangguran ketimbang merasa tak bahagia di tempat kerja, berdasarkan survei Randstad Workmonitor 2022
Rinciannya, yakni sebanyak 41% pekerja berusia 18-24 tahun alias Gen Z setuju dengan pendapat tersebut. Sedangkan, sebanyak 38% pekerja berusia 25-34 tahun alias generasi milenial sependapat terkait hal itu.
Kemudian, ada 36% pekerja berusia 35-44 tahun yang memilih untuk menjadi pengangguran daripada tak bahagia di tempat kerja. Lalu, ada sebanyak 28% pekerja berusia 45-54 tahun yang setuju dengan hal tersebut.
Sementara itu, hanya ada 25% pekerja berusia 55-67 tahun yang memilih untuk menjadi pengangguran daripada tak bahagia di tempat kerja.
Survei itu mengatakan, adanya kesenjangan yang terdeteksi antara kelompok usia muda dan tua terkait pilihan menjadi pengangguran ketimbang tak bahagia di tempat kerja.
“(Kesenjangan) ini kemungkinan merupakan hasil dari tonggak penting dalam kehidupan kebanyakan orang saat mereka memasuki usia paruh baya dan memprioritaskan penghasilan dan keamanan atas kepuasan kerja,” demikian dikutip dari survei tersebut.
Survei ini dilakukan terhadap 35.000 pekerja berusia 18-67 tahun di Eropa, Asia Pasifik dan Amerika. Survei ini dilakukan pada 21 Februari sampai 13 Maret 2022.
(Baca: Milenial Paling Intens Akses Internet untuk Media Sosial)