Disney melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 4.000 karyawannya pada akhir April 2023.
Aksi tersebut merupakan bagian dari rencana Disney untuk memangkas 7.000 karyawan tahun ini, demi menghemat biaya operasional perusahaan sebesar USD 5,5 miliar.
Adapun menurut Macrotrends, sampai September 2022 Disney memiliki sekitar 220.000 karyawan di seluruh dunia. Artinya, PHK akan dilakukan terhadap sekitar 3% dari total karyawan mereka.
"Tim kepemimpinan senior telah bekerja dengan tekun untuk menentukan masa depan organisasi kami, dan prioritas terbesar kami adalah menyelesaikannya dengan benar dibandingkan menyelesaikannya dengan cepat," ujar Wakil Ketua Disney Entertainment Alan Bergman dan Dana Walden dalam memo kepada stafnya, dilansir Reuters, Selasa (25/4/2023).
"Kami menyadari bahwa ini adalah periode ketidakpastian. Terima kasih atas pengertian dan kesabaran Anda," kata manajemen Disney kepada stafnya.
Disney pertama kali mengumumkan rencana PHK pada Februari 2023. Keputusan PHK massal ini muncul setelah Disney mengangkat CEO baru, yakni Bob Iger, pada November 2022.
Menurut Reuters, Disney telah menghabiskan miliaran dolar AS sejak mereka masuk ke bisnis video streaming dan meluncurkan platform pesaing Netflix, seperti Disney+, Hulu, dan ESPN+.
Adapun gelombang PHK terakhir Disney diperkirakan terjadi sebelum pertengahan tahun ini.
(Baca: Disney PHK Massal, Ini Nilai Kapitalisasinya Selama Sedekade Terakhir)