Dalam beberapa tahun terakhir, impor gula Indonesia berfluktuasi dengan kecenderungan meningkat.
Menurut laporan Statistik Tebu dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2015-2016, saat Tom Lembong menjabat sebagai Menteri Perdagangan (Mendag), volume impor gula berkisar antara 3-4 juta ton.
Kemudian volumenya berangsur-angsur naik ke kisaran 5-6 juta ton selama era Mendag Enggartiasto Lukita (2016-2019), Agus Suparmanto (2019-2020), Muhammad Lutfi (2020-2022), dan Zulkifli Hasan alias Zulhas (2023) seperti terlihat pada grafik.
Adapun pada Oktober 2024 Tom Lembong ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi impor gula, karena diduga memberi izin impor yang menyalahi aturan ketika ia menjabat.
"Atas sepengetahuan dan persetujuan tersangka [Tom Lembong], persetujuan impor GKM [gula kristal mentah] ditandatangani untuk sembilan perusahaan swasta. Seharusnya, untuk pemenuhan stok dan stabilisasi harga, yang diimpor adalah GKP [gula kristal putih] secara langsung," kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Abdul Qohar, disiarkan Detik.com, Kamis (30/10/2024).
Kejaksaan Agung juga membuka peluang untuk memeriksa mantan Mendag lain terkait kasus serupa.
"Tidak menutup kemungkinan, seiring waktu kita akan menuju ke sana [periksa Mendag lain]," kata Abdul Qohar, disiarkan CNNIndonesia.com, Jumat (1/11/2024).
(Baca: Ketergantungan Impor Gula RI Tinggi, Capai 70% pada 2023)