Kawasan Asia Tenggara adalah wilayah dengan pengguna internet cukup besar. Laporan publikasi Google yang bertajuk “e-Conomy SEA2022 Through the Waves. Towards of sea of opportunity” menyebutkan, jumlah pengguna internet di 6 negara kawasan Asia Tenggara (ASEAN-6/SEA-6) bertambah sekitar 100 juta dalam tiga tahun terakhir menjadi 460 juta penguna pada 2022.
Keenam negara 6 tersebut adalah Indonesia, Thailang, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Vietnam.
Sebelumnya, pengguna internet di 6 negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN-6/SEA-6) hanya sebanyak 360 juta pengguna pada 2019. Angka tersebut bertambah 40 juta (11%) menjadi 400 juta pada 2020. Pengguna internet di SEA-6 kembali meningkat 40 juta (10%) menjadi 440 juta pada 2021 dan bertambah 20 juta (5%) pada 2022.
Membaiknya infrastruktur telekomunikasi dan informasi, serta meningkatnya pengguna telepon pintar (smart phone) mendorong tumbuhnya penguna internet di SEA-6.
Besarnya pengguna internet membuat pangsa pasar ekonomi digital di kawasan tersebut juga sangat besar, yakni mendekati US$194 miliar atau setara Rp2,9 kuadriliun (dengan kurs Rp15.000 per dolar AS) pada 2022. Angka tersebut diproyeksikan kembali meningkat menjadi US$330 miliar pada 2025.
Dalam laporan Google tersebut juga disebutkan bahwa jumlah penduduk Indonesia mencapai 280 juta jiwa pada 2022. Angka tersebut porsinya hampir mencapai separuh sekitar 46% dari total populasi di ASEAN-6. Dengan jumlah populasi yang sangat besar ini membuat Indonesia sangat menarik menjadi tujuan investasi ekonomi digital.
(Baca: Ada 204,7 Juta Pengguna Internet di Indonesia Awal 2022)