Litbang Kompas menggelar survei terkait sumber informasi dalam negeri yang dipercaya masyarakat Indonesia.
Hasilnya, mayoritas atau 38,2% responden lebih mempercayai media arus utama, baik televisi, media cetak, media online, maupun akun media sosial dari media massa.
Kemudian 20,3% responden lebih mempercayai informasi dari keluarga, teman, dan orang sekitarnya.
Sementara 17,3% mempercayai informasi dari lembaga pemerintah, dan hanya 5,8% yang mengandalkan informasi dari influencer media sosial.
"Ini menjadi catatan kritis bagi lembaga pemerintahan yang cenderung mengandalkan influencer dalam menangani isu viral terkait lembaganya," kata tim Litbang Kompas dalam laporannya, Jumat (28/6/2024).
Meski media massa masih menjadi sumber informasi utama, Litbang Kompas menemukan bahwa responden lebih banyak mengakses media sosial dengan proporsi 55,7%.
Kemudian 32,9% responden sering mengakses televisi, situs berita online 4,6%, radio 0,7%, surat kabar 0,5%, dan majalah 0,2%.
Survei Litbang Kompas ini melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Pengambilan data dilakukan pada 27 Mei-2 Juni 2024 melalui wawancara tatap muka. Toleransi kesalahan survei (margin of error) sekitar 2,83% dan tingkat kepercayaan 95% dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
(Baca: Bukan TikTok, Ini Sumber Informasi Politik Utama bagi Mahasiswa)