Survei: Konsumen Ingin Perusahaan Pakai AI untuk Tingkatkan Layanan


Nama Data | Nilai |
---|---|
Peningkatan layanan | 63,7 |
Inovasi produk/layanan | 39,4 |
Efisiensi pekerjaan | 37,1 |
Harga produk makin murah | 30,4 |
Dukungan terhadap pekerja | 29,1 |
Tanggung jawab dampak AI | 20,7 |
Kurangi dampak lingkungan | 17,3 |
Lainnya | 1,3 |
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Masyarakat Indonesia umumnya memiliki pandangan positif terhadap penggunaan artificial intelligence (AI).
Banyak juga yang berharap teknologi kecerdasan buatan ini bisa mendukung perusahaan untuk meningkatkan layanan bagi konsumen.
Hal ini terlihat dari laporan riset Katadata Insight Center (KIC) yang bertajuk Report AI 2024: Kedaulatan AI untuk Memberdayakan Indonesia.
(Baca: Ini Jenis Layanan AI yang Banyak Digunakan Masyarakat Indonesia)
Pada penghujung 2024 KIC menggelar survei di 38 provinsi Indonesia untuk menggali persepsi masyarakat terkait AI.
Salah satu temuannya, dari 1.255 orang responden, sekitar 80% optimistis akan pengembangan AI hingga lima tahun ke depan.
"Secara umum, masyarakat terlihat sangat optimistis terhadap manfaat yang dibawa oleh AI, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang," demikian dikutip dari laporan KIC.
KIC juga menemukan ada beberapa manfaat yang diharapkan responden dari penggunaan AI dalam perusahaan.
Mayoritas berharap teknologi ini bisa dipakai perusahaan untuk meningkatkan layanan pelanggan (63,7%).
Responden lain berharap AI bisa membantu perusahaan menciptakan inovasi produk atau layanan (39,4%), efisiensi pekerjaan (37,1%), serta membuat harga produk atau layanannya menjadi semakin murah (30,4%).
Sejalan dengan harapan tersebut, saat ini ada berbagai perusahaan yang mengembangkan AI untuk mendukung peningkatan layanan bisnis lokal. Salah satunya Sahabat-AI.
Sahabat-AI adalah ekosistem Large Language Model (LLM) open-source yang diluncurkan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan GoTo Group, yang dirancang khusus dalam Bahasa Indonesia dan berbagai bahasa daerah.
Platform ini mampu mendukung pelayanan di berbagai sektor, seperti membantu pengembangan obat kesehatan, penilaian risiko kredit perbankan, inspeksi kualitas produk manufaktur, hingga meningkatkan pengalaman pelanggan di sektor ritel lewat asisten belanja virtual.
"Sahabat-AI berfungsi sebagai platform bersama, menawarkan layanan yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan dan interaksi bisnis ke pemerintah (B2G) dan bisnis ke bisnis (B2B) secara mulus, meningkatkan layanan pemerintah, dan membantu bisnis membuka solusi berbasis AI yang sesuai dengan tujuan mereka,” demikian dikutip dari situs web Indosat (ioh.co.id).
Gambaran lebih lanjut tentang pemanfaatan AI, karakteristik pengguna, beserta tantangan dan peluang pengembangannya di Indonesia dapat disimak dalam laporan KIC (download link).
(Baca: 10 Sektor Industri yang Paling Membutuhkan AI dan Big Data)