PDRB ADHK sektor konstruksi di Sumatera Barat tercatat Rp4.489,02 miliar. Angka ini naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp4.680,98 miliar data per Juni 2024. Menurut rekam jejaknya, pertumbuhan tertinggi di provinsi ini sebelumnya pernah terjadi pada Desember 2019 sebesar 8,22% dan untuk rata-rata dalam enam tahun terakhir yakni sebesar 0,41%.
Daftar 10 Terbesar:
(Baca: Penduduk Kabupaten Blora Mengeluarkan Rp45,7 per Kapita per Minggu untuk Membeli Sotong)
Badan Pusat Statistik (BPS) menghimpun data PDRB ADHK sektor konstruksi di seluruh provinsi Indonesia. Dari hasil pendataan, berikut ini adalah 10 provinsi yang paling banyak mendapatkan poin PDRB ADHK sektor konstruksi di tanah air.
DKI Jakarta mencatatkan PDRB ADHK sektor konstruksi tertinggi dengan Rp56,21 triliun. Di provinsi ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan data kuartalan di wilayah ini naik 0,84% dibandingkan dengan periode yang sama kuartal sebelumnya.
(Baca: Data 2022: PDRB ADHB per Kapita Kabupaten Solok Rp.39,67 Juta)
Setelahnya Jawa Timur di urutan kedua. Dibandingkan dengan periode yang sama kuartal sebelumnya, PDRB ADHK sektor konstruksi di provinsi ini tumbuh 6,97%. Periode yang sama kuartal sebelumnya PDRB ADHK sektor konstruksi di provinsi ini tercatat Rp43,9 triliun.
Selanjutnya, PDRB ADHK sektor konstruksi di Jawa Barat naik 6,61% menjadi Rp34,98 triliun dibandingkan dengan periode yang sama kuartal sebelumnya, Jawa Tengah dengan PDRB ADHK sektor konstruksi Rp29,48 triliun (naik 8,52%) dan PDRB ADHK sektor konstruksi di Sumatera Utara naik 6,45% menjadi Rp19,41 triliun dibandingkan dengan periode yang sama kuartal sebelumnya
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi dengan PDRB ADHK sektor konstruksi jumlah tertinggi:
- DKI Jakarta Rp56,21 triliun
- Jawa Timur Rp43,91 triliun
- Jawa Barat Rp34,98 triliun
- Jawa Tengah Rp29,48 triliun
- Sumatera Utara Rp19,41 triliun
- Banten Rp13,59 triliun
- Kalimantan Timur Rp12,92 triliun
- Riau Rp12,3 triliun
- Sulawesi Selatan Rp10,89 triliun
- Sumatera Selatan Rp10,08 triliun