Menurut laporan konsultan properti Colliers, dalam lima tahun terakhir tingkat okupansi pusat perbelanjaan atau mall di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) terus menurun.
Tren serupa terjadi di Surabaya. Pada 2018 sekitar 78,5% lahan mall di Kota Pahlawan ini masih dihuni oleh pedagang. Namun, di tahun-tahun berikutnya okupansi kian berkurang hingga mencapai 69% pada 2022.
"Tingkat kunjungan ke mal terus membaik mendekati kondisi normal. Namun, masuknya pasokan baru menyebabkan tingkat hunian jatuh di bawah 70%," kata Colliers dalam laporan Kondisi Properti Q4 2022 dan Proyeksi 2023.
Colliers melaporkan, saat ini masih ada sejumlah proyek pembangunan mall baru di Surabaya yang diproyeksikan rampung pada 2023-2025, yaitu:
- Samanea Capital Square, luas 8.500 meter persegi (2023)
- Pakuwon City Mall-East Coast Centre 3, luas 36.920 meter persegi (2023)
- Lagoon Avenue Dharmahusada, luas 12.545 meter persegi (2024)
- Citraland CBD Mall, luas 36.000 meter persegi (2025)
(Baca: Okupansi Mall di Jakarta Merosot dalam 5 Tahun Terakhir)
Menurut Colliers, pengembang pusat perbelanjaan di Surabaya sudah berupaya menyediakan ruang terbuka di dalam mall, seperti amfiteater dan outdoor dining area.
Beberapa mall juga sudah melakukan peremajaan dan rekonstruksi lahan untuk penyewa. Namun, sama seperti di Jabodetabek, Colliers memprediksi harga sewa lahan mall di Surabaya bakal meningkat.
"Rerata tarif sewa dan biaya pemeliharaan akan mulai mengalami penyesuaian atau kenaikan pada 2023. Besaran kenaikan tarif diperkirakan minimal mengikuti laju inflasi," kata mereka.
(Baca: Meski Okupansi Turun, Masih Ada Proyek Mall Baru di Jakarta)