Negara di wilayah perbatasan negara mengalami situasi konflik dan peperangan kerap menjadi tujuan pengungsi yang berusaha penyelamatkan diri. Laporan Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa?Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) menunjukkan, Turki merupakan negara yang menampung pengungsi di wilayah perbatasan terbanyak pada 2020. Tercatat, setidaknya ada 3,65 juta pengungsi asal Suriah yang berlindung di Turki.
Negara yang menampung pengungsi di wilayah perbatasan terbanyak berikutnya adalah Kolombia. Negara ini menampung sebanyak 1,73 juta pengungsi asal Venezuela pada 2020.
Kemudian, Pakistan menampung sebanyak 1,43 juta pengungsi asal Afganistan. Uganda menampung sebanyak 1,42 juta pengungsi yang berasal dari Republik Demokratik Kongo, Sudan Selatan, Burundi, dan Somalia.
Jerman dan Sudan masing-masing menampung sebanyak 1,21 juta pengungsi dan 1,04 juta pengungsi. Lebanon dan Bangladesh masing-masing menampung sebanyak 870 ribu pengungsi dan 867 ribu pengungsi. Kemudian, Ethiopia, dan Iran masing-masing sebanyak 800 ribu pengungsi.
Adapun laporan itu menunjukkan, ada 26,4 juta orang di seluruh dunia yang terpaksa mengungsi ke negara lain akibat dari persekusi, konflik, kekerasan, pelanggaran hak asasi manusia pada 2020. Suriah merupakan negara dengan jumlah pengungsi terbanyak, yakni 6,7 juta orang pada tahun lalu. Kemudian, pengungsi terbanyak lainnya berasal dari Venezuela dan Afghanistan yang masing-masing mempunyai warga yang mengungsi sebanyak 3,9 juta orang dan 2,6 juta orang.
(Baca: Jumlah Pengungsi dari Afganistan Ketiga Terbanyak di Dunia pada 2020)