Untuk mengantisipasi melambatnya kinerja ekspor, pemerintah melakukan diversifikasi pasar tujuan ekspor Indonesia. Salah satu tujuannya adalah ke Amerika Latin. Untuk itu, pemerintah melakukan kerja sama (Trade In Good Agreeement/TIGA) dengan Peru. Negara tersebut merupakan memang sedang didekati oleh Indonesia untuk memperluas pasar ekspor dan juga pintu gerbang perdagangan Indonesia dengan negara-negara di kawasan Amerika Selatan lainnya.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, pada 2016, Indonesia mencatat surplus US$ 99,8 juta dari total perdagangan senilai US$ 218,44 juta dengan Peru. Adapun perdagangan Indonesi-Peru berada di urutan keempat di bawah Brasil, Argentina, dan Chili.