Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Salatiga pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp289.886 per kapita per bulan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ini mengalami penurunan sebesar 6,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika melihat data historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Salatiga menunjukkan fluktuasi. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp286.189, kemudian sedikit naik menjadi Rp290.813 di tahun 2019. Sempat mengalami penurunan di tahun 2020 menjadi Rp270.949, pengeluaran kembali naik hingga mencapai Rp343.007 pada tahun 2022. Namun, pada dua tahun terakhir, yaitu 2023 dan 2024, terjadi penurunan, masing-masing menjadi Rp310.090 dan Rp289.886.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Kecantikan Kab. Lampung Selatan | 2024)
Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi merupakan bagian dari total pengeluaran per kapita sebulan di Kota Salatiga. Pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp487.824. Artinya, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi menyumbang sekitar 59,4 persen dari total pengeluaran tersebut. Sementara itu, pengeluaran untuk rokok dan tembakau tercatat sebesar Rp126.102, kecantikan Rp75.091 dan perawatan Rp79.995.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, Kota Salatiga menempati urutan ke-6 dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024. Kota Semarang menduduki peringkat pertama dengan nilai pengeluaran sebesar Rp358.183. Secara nasional, Kota Salatiga berada di peringkat ke-71.
Berikut adalah perbandingan dengan beberapa kabupaten/kota lain di Jawa Tengah: Kota Semarang mencatatkan pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi sebesar Rp358.183 dengan pertumbuhan 37,1 persen. Kota Tegal, pengeluaran tercatat Rp350.104 dengan pertumbuhan -14,4 persen. Kota Pekalongan dengan nilai Rp341.983 dan pertumbuhan 0,9 persen. Kemudian, Kota Surakarta sebesar Rp314.411 dengan pertumbuhan -3,8 persen, dan Kabupaten Kudus dengan Rp289.941 serta pertumbuhan 25 persen.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Penyediaan Makan Minum Periode 2013-2024)
Kota Semarang
Berdasarkan data BPS, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Semarang pada tahun 2024 mencapai Rp1.322.997, meningkat 12,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran ini menduduki peringkat tertinggi di antara kabupaten/kota lain di Jawa Tengah. Besarnya pengeluaran bukan makanan di Kota Semarang menunjukkan tingginya konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa selain makanan pokok.
Kota Magelang
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Magelang pada tahun 2024 adalah Rp689.220. Meski berada di urutan ke-12 se-Jawa Tengah untuk kategori ini, Kota Magelang menunjukkan konsistensi dalam pengeluaran makanan. Pengeluaran untuk makanan ini merupakan bagian penting dari total pengeluaran masyarakat Kota Magelang, mencerminkan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.
Kota Surakarta
Total rata-rata pengeluaran per kapita sebulan (makanan dan bukan makanan) di Kota Surakarta pada tahun 2024 adalah Rp1.702.178. Angka ini menempatkan Kota Surakarta di posisi kedua se-Jawa Tengah. Terjadi penurunan tipis turun 2.5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran ini mencerminkan bahwa masyarakat Kota Surakarta memiliki kemampuan ekonomi yang cukup baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan dasar maupun kebutuhan lainnya.
Kabupaten Klaten
Kabupaten Klaten menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, mencapai 56.7 persen. Pada tahun 2024, angkanya mencapai Rp861.242. Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi di antara kabupaten/kota lain di Jawa Tengah. Kenaikan ini bisa menjadi indikasi adanya peningkatan kesejahteraan dan perubahan pola konsumsi masyarakat Klaten.