Pembiayaan keuangan sepanjang 2016 melonjak 78,45 persen menjadi Rp 230,2 triliun dari tahun sebelumnya hanya sebesar Rp 129 triliun. Melambatnya kredit perbankan serta antisipasi kenaikan suku bunga imbas dari melambatnya perekonomian global memicu kenaikan pembiayaan sektor keuangan pada tahun lalu. Selain itu, rendahnya bunga obligasi di bawah suku bunga kredit perbankan juga turut memicu kenaikan pembiayaan keuangan dengan menerbitkan obligasi.
Dalam Laporan Perekonomian Bank Indonesia 2016, pembiayaan melalui penawaran perdana (IPO/Initial Public Offering) dan Right Issue tumbuh 47,76 persen menjadi Rp 53,6 triliun dibanding tahun sebelumnya. Sementara perusahaan yang melakukan pembiayaan melalui penerbitan obligasi melonjak 102,53 persen menjadi Rp 55,3 triliun dari tahun sebelumnya.
Demikian pula pembiayaan dengan menerbitkan surat utang, baik dalam bentuk Medium Term Note (MTN) maupun Negotiable Certificate of Deposit (NCD) sepanjang 2016 melesat 94 persen menjadi Rp 20,1 triliun dari tahun sebelumnya.