Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunda pemberlakuan kebijakan tarif perdagangan terhadap puluhan negara.
Sebelumnya, Trump akan menerapkan tarif bea masuk pasar AS yang tinggi mulai awal April 2025. Namun, kini penerapannya diundur.
>
"Saya telah mengesahkan penundaan selama 90 hari dan penurunan tarif yang substansial selama periode ini, menjadi 10%, yang juga berlaku segera," kata Trump, disiarkan The Associated Press, Kamis (10/4/2025).
(Baca: Tarif Impor Trump untuk Negara ASEAN)
Merespons kebijakan tersebut, bursa saham di kawasan Asia kompak menguat, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia.
Melansir dari Google Finance, pada akhir perdagangan Kamis (10/4/2025) IHSG ditutup menguat 4,79% ke level 6.254,02.
Adapun indeks Nikkei 225 Jepang memimpin dengan kenaikan 9,13%. Ini menjadi rekor kenaikan harian tertinggi sejak 6 Agustus 2024—sehari setelah Nikkei mengalami kejatuhan yang sangat dalam.
"Investor kembali membeli saham hari ini, menyesali keputusan mereka menjual di sesi sebelumnya," kata Kepala Analis Pasar Saham di Tokai Tokyo Intelligence Laboratory Seiichi Suzuki, dilansir dari Reuters, Kamis (10/4/2025).
"Tetapi reli hari ini juga menunjukkan bahwa pasar sebelumnya terlalu pesimistis terhadap dampak tarif Trump," lanjutnya.
Kenaikan bursa saham Asia diikuti KOSPI Korea Selatan yang naik 6,60%, STI Singapura naik 5,43%, HSI Hong Kong 2,06%, dan SSEC Shanghai 1,16%.
(Baca: Tarif Impor Trump Picu Ketakutan Investor Pasar Saham AS)