Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,15% ke level 7,464.75 pada penutupan perdagangan Rabu (11/12/2024), menjelang pengumuman inflasi Amerika Serikat (AS).
"Pelaku pasar mengantisipasi rilis data inflasi AS, yaitu CPI pada Rabu (11/12) dan PPI pada Kamis (12/12), yang dapat mempengaruhi keputusan suku bunga bank sentral AS Federal Reserve," kata tim riset Phillip Sekuritas Indonesia, dilansir dari Antara, Rabu (11/12/2024).
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor saham menguat hari ini. Sektor properti memimpin dengan kenaikan 1,4%, diikuti sektor energi dan sektor keuangan yang masing-masing naik 0,4% dan 0,28%.
Sementara enam sektor saham lainnya terkoreksi. Sektor teknologi turun paling dalam hingga 1,29%. Diikuti sektor transportasi dan sektor barang baku yang masing-masing turun 1,24% dan 1,04%.
Menurut data RTI Business, frekuensi perdagangan saham dalam negeri hari ini mencapai 1,35 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 28,94 miliar lembar dengan nilai total transaksi Rp16,31 triliun.
Sebanyak 293 saham ditutup menguat hari ini, lalu 285 saham melemah, dan 218 saham stagnan.
Emiten top gainers hari ini adalah SSTM yang terbang 34,12%, diikuti CINT dan TRUS yang masing-masing naik 34,08% dan 25%.
Di sisi lain, emiten berkode SHIP menjadi top loser setelah ambles 12,13%, disusul RSGK dan DSNG yang masing-masing terkoreksi 11,02% dan 7,59%.
Bursa saham Asia sore ini ditutup variatif. Indeks Nikkei naik 0,01% ke 39.372,23; indeks Hang Seng turun 0,77% ke 20.155,05; indeks Shanghai naik 0,29% ke 3.432,49; dan indeks Strait Times turun 0,54% 3.792,82.
(Baca: IHSG Ditutup Menguat, Sektor Barang Baku Memimpin (Selasa, 10 Desember 2024)