Menurut data yang dikoleksi Investing.com, harga saham raksasa teknologi asal Korea Selatan, Samsung Electronics, mencapai KRW53.700 pada penutupan perdagangan Kamis (5/12/2024).
Angka itu naik 1,13% dari penutupan perdagangan pada Rabu (4/12/2024) yang sebesar KRW53.100.
Harga pada Rabu lalu itu turun 0,93% dari Selasa (3/12/2024) yang sebesar KRW53.600. Disinyalir turunnya harga saham ini karena keadaan politik yang memanas akibat status darurat militer.
Namun, jika dilihat trennya, harga saham Samsung memang sudah turun hampir sepekan secara berturut-turut. Padahal samsung sempat berada di level KRW58.300 pada 26 November 2024, menjadi yang tertinggi selama sebulan.
(Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Korea Selatan Setelah Darurat Militer 1979)
Darurat militer
Melansir Katadata, politik Korea Selatan memanas usai Presiden Yoon Suk-yeol secara mendadak menetapkan darurat militer pada Selasa (4/12). Meski Yoon belakangan membatalkan perintah usai penolakan parlemen, namun tensi politik Korsel tak juga mereda.
Yoon bahkan menghadapi ancaman pemakzulan dari partai oposisi pemerintah. Oposisi menganggap dekrit itu sebagai pelanggaran terhadap konstitusi karena menurut mereka tidak ada kondisi yang mengharuskan Korsel menetapkan darurat militer.
"Ini adalah tindakan pemberontakan serius dan menjadi dasar sempurna untuk pemakzulannya," kata Partai Demokratik, oposisi pemerintahan Yoon, dalam rilis pers, dikutip dari The Guardian pada Rabu (4/12).
Yoon secara mendadak mengumumkan darurat militer pada 22.30 waktu setempat. Alasannya, demi menghancurkan kekuatan anti-negara serta oposisi yang dianggapnya condong ke kiri dan bersimpati dengan Korea Utara.
Meski demikian, seluruh anggota parlemen berhasil berkumpul di Majelis Nasional untuk menentang keputusan Yoon. Masyarakat juga turun ke jalan pada dini hari untuk memprotes langkah Yoon.
Setelah melewati voting, parlemen memutuskan untuk menolak darurat militer. Presiden Yoon merespons dengan mencabut dekrit darurat militer pada pukul 04.30 waktu setempat atau enam jam usai diumumkan.
(Baca Katadata: Kronologi 6 Jam Darurat Militer di Korsel, Berujung Seruan Pemakzulan Presiden)